175 Tenaga Kesehatan di Jawa Timur Positif Terinfeksi COVID-19
loading...
A
A
A
SURABAYA - Hingga Senin (15/6/2020), sebanyak 175 tenaga kesehatan (nakes) di Jatim positif terinfeksi COVID-19. Angka ini berasal dari Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur (Jatim).
Dari jumlah tersebut, terbanyak berasal dari Surabaya dengan jumlah 45 kasus. Disusul Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Sidoarjo yang masing-masing sebanyak 12 kasus.
Nakes yang terpapar virus corona itu terdiri dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, cleaning service kamar, sopir ambulan, dokter gigi, karyawan RS, apoteker, admin RS, petugas surveilans, bidan dan juga petugas gizi. Para nakes positif COVID-19 ini berasal dari sejumlah RS di Jatim. Dari total jumlah nakes positif COVID-19, yang meninggal dunia sebanyak 3 persen.
“Dari jumlah tenaga kesehatan yang positif COVID-19, terbanyak adalag perawat dan dokter,” kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi, Senin (15/6/2020).(Baca juga : Ratusan Warga Blitar Mulai Berburu Surat Sehat Bebas Covid-19 )
Kohar menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk melakukan tracing atau pelacakan. Baik ke keluarga nakes yang terpapar maupun memperketat protokol kesehatan bagi nakes saat menjalankan tugas di tengah pandemi. Menurutnya, para nakes yang terpapar tidak terpapar saat merawat pasien COVID-19. Melainkan di luar ruang perawatan pasien COVID-19. “Kebanyakan tertular dari luar rumah sakit,” tandas Kohar.
Sementara itu, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga menunjukkan, angka kematian pasien COVID-19 di Jatim mencapai 638 orang. Jumlah itu melampau DKI Jakarta yang sebanyak 580 orang.
“COVID-19 ini tidak main-main. Masih banyak yang tidak percaya penyakit ini ada. Memang tidak bisa kita lihat secara langsung, tapi efek yang ditimbulkan jelas terlihat. Bila tak paham ada yang positif kemudian dekat dengan orang itu, maka hampir dipastikan tertular,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi.
Di Jatim, pada Senin (15/6/2020), ada penambahan sebanyak 292 kasus positif COVID- 19. Sehingga total kasus positif COVID- 19 di Jatim sebanyak 8.072 orang.
Dari jumlah penambahan itu, terbanyak dari Kota Surabaya 105 kasus. Diikuti 41 kasus dari Tulungagung, 38 dari Gresik, 29 kasus dari Kabupaten Pasuruan, 27 kasus dari Sidoarjo, 12 kasus dari Jombang, 11 kasus dari Bangkalan, 9 kasus dari Kabupaten Mojokerto.
Kemudian 7 kasus dari Bojonegoro, 3 kasus dari Jember, 3 dari Lamongan, 2 dari Kota Malang, 1 dari Lumajang, 1 dari Kabupaten Madiun, 1 dari Pacitan, 1 dari Pamekasan, dan 1 dari Kota Pasuruan.
Dari jumlah tersebut, terbanyak berasal dari Surabaya dengan jumlah 45 kasus. Disusul Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Sidoarjo yang masing-masing sebanyak 12 kasus.
Nakes yang terpapar virus corona itu terdiri dari dokter, perawat, tenaga laboratorium, cleaning service kamar, sopir ambulan, dokter gigi, karyawan RS, apoteker, admin RS, petugas surveilans, bidan dan juga petugas gizi. Para nakes positif COVID-19 ini berasal dari sejumlah RS di Jatim. Dari total jumlah nakes positif COVID-19, yang meninggal dunia sebanyak 3 persen.
“Dari jumlah tenaga kesehatan yang positif COVID-19, terbanyak adalag perawat dan dokter,” kata Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi, Senin (15/6/2020).(Baca juga : Ratusan Warga Blitar Mulai Berburu Surat Sehat Bebas Covid-19 )
Kohar menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk melakukan tracing atau pelacakan. Baik ke keluarga nakes yang terpapar maupun memperketat protokol kesehatan bagi nakes saat menjalankan tugas di tengah pandemi. Menurutnya, para nakes yang terpapar tidak terpapar saat merawat pasien COVID-19. Melainkan di luar ruang perawatan pasien COVID-19. “Kebanyakan tertular dari luar rumah sakit,” tandas Kohar.
Sementara itu, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga menunjukkan, angka kematian pasien COVID-19 di Jatim mencapai 638 orang. Jumlah itu melampau DKI Jakarta yang sebanyak 580 orang.
“COVID-19 ini tidak main-main. Masih banyak yang tidak percaya penyakit ini ada. Memang tidak bisa kita lihat secara langsung, tapi efek yang ditimbulkan jelas terlihat. Bila tak paham ada yang positif kemudian dekat dengan orang itu, maka hampir dipastikan tertular,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi.
Di Jatim, pada Senin (15/6/2020), ada penambahan sebanyak 292 kasus positif COVID- 19. Sehingga total kasus positif COVID- 19 di Jatim sebanyak 8.072 orang.
Dari jumlah penambahan itu, terbanyak dari Kota Surabaya 105 kasus. Diikuti 41 kasus dari Tulungagung, 38 dari Gresik, 29 kasus dari Kabupaten Pasuruan, 27 kasus dari Sidoarjo, 12 kasus dari Jombang, 11 kasus dari Bangkalan, 9 kasus dari Kabupaten Mojokerto.
Kemudian 7 kasus dari Bojonegoro, 3 kasus dari Jember, 3 dari Lamongan, 2 dari Kota Malang, 1 dari Lumajang, 1 dari Kabupaten Madiun, 1 dari Pacitan, 1 dari Pamekasan, dan 1 dari Kota Pasuruan.
(nun)