Kelangkaan Minyak Goreng Bikin Panik Warga di Luwu Timur
loading...
A
A
A
Jadi tak heran, Alfamidi tersebut diserbu puluhan warga, karena Alfamidi sendiri menerapkan harga sesuai dengan HET.
Sebelumnya, pedagang gorengan yang juga terdampak dari kelangkaan minyak goreng, merasa kesulitan untuk mendapatkan stok persediaan.
Seorang pedagang martabak di Desa Puncak Indah, Dedi yang mengaku sulit mendapatkan minyak goreng kemasan kini beralih menggunakan minyak goreng yang berbahan dasar kelapa yang telah dikeringkan lalu diolah.
"Susah minyak goreng kemasan sekarang pak, maka itu saya ke minyak goreng yang dijual secara botolan, harganya pun juga terjangkau per liter seharga Rp10 ribu," kata dia.
Bahkan, kata Dedi, minyak goreng yang berbahan dasar kelapa itu saat ini juga sudah sulit didapatkan karena para pedagang gorengan lainnya juga banyak yang menggunakan itu untuk mempertahankan jualan.
Lihat Juga: Jeani Latumahina dan Ketua DPD Perindo Tulungagung Gelar Bazar Minyak Goreng di Desa Notorejo
Sebelumnya, pedagang gorengan yang juga terdampak dari kelangkaan minyak goreng, merasa kesulitan untuk mendapatkan stok persediaan.
Seorang pedagang martabak di Desa Puncak Indah, Dedi yang mengaku sulit mendapatkan minyak goreng kemasan kini beralih menggunakan minyak goreng yang berbahan dasar kelapa yang telah dikeringkan lalu diolah.
"Susah minyak goreng kemasan sekarang pak, maka itu saya ke minyak goreng yang dijual secara botolan, harganya pun juga terjangkau per liter seharga Rp10 ribu," kata dia.
Bahkan, kata Dedi, minyak goreng yang berbahan dasar kelapa itu saat ini juga sudah sulit didapatkan karena para pedagang gorengan lainnya juga banyak yang menggunakan itu untuk mempertahankan jualan.
Lihat Juga: Jeani Latumahina dan Ketua DPD Perindo Tulungagung Gelar Bazar Minyak Goreng di Desa Notorejo
(agn)