Kisah Kanit Buser Tim Naga yang Beri Uang ke Penadah HP Curian Agar Beli Ponsel di Gerai Resmi

PANGKALPINANG - Tim Buser Naga Polres Pangkalpinang mendatangi rumah pembeli handphone (HP) curian di media sosial di Desa Terak, Kecamatan Simpang Katis, Bangka Tengah .

Bukannya ditangkap polisi malah menyisihkan uang dan memberikannya kepada yang bersangkutan agar bisa membeli ponsel di gerai resmi.

Pria beruntung tersebut bernama Yani (37). Polisi merasa iba terhadap dirinya, lantaran Yani bersama istri dan dua anaknya tinggal di sebuah kontrakan sederhana, tergolong keluarga kurang mampu.



Yani juga tidak tahu, jika HP yang dibelinya dari seseorang setelah mengetahui unggahan di sebuah group media sosial, merupakan barang curian.

"HP ini satu satunya yang kami punya Pak. Membelinya saya mengumpul uang dari hasil mencari ikan," kata Yani, saat Tim Buser Naga mendatangi kediamannya.

Setelah memintai keterangan di rumah Yani, Kanit Buser Naga Aipda Rudi Kiai, memberikan sejumlah uang untuk membeli HP curian tersebut.

"Ini HP-nya kami bawa ke polres untuk barang bukti. Bapak tidak punya HP lagi, tapi kami ganti dengan uang untuk membeli HP yang benar, beli di konter berikut kelengkapannya," kata Rudi Kiai.



Sebelumnya, pelaku pencuri HP tersebut berhasil diamankan polisi di kediamannya. Pelakunya bernama Nursak (20) warga Bukit Lama, Pangkalpinang. Dia seorang resedivis kasus narkoba.

Setelah diinterogasi, pelaku ternyata telah mencuri empat buah HP, tabung gas dan sebuah blender. HP curian tersebut kemudian dijualnya dengan memposting di group media sosial.

Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra menyebutkan, pihaknya telah melakukan rangakaian penelurusan, ternyata salah satu barang curian itu berupa HP ada di tangan seseorang.



“Setelah kami dalami lagi ternyata orang ini bukan penadah, tapi dia membeli HP tersebut dari forum group jual beli,” katanya.

Selain itu, sang pembeli HP curian itu orang tidak mampu dan membeli HP tersebut dengan harga murah. “Tim Naga kemudian menyisihkan rejekinya untuk menggantikan uangnya, sementara HP disita sebagai barang bukti,” tandasnya.