Pemerintah Bantah Memanipulasi Data COVID-19

Jum'at, 24 April 2020 - 05:58 WIB
loading...
Pemerintah Bantah Memanipulasi...
Data sebaran COVID-19 di Jatim. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto menegaskan Pemerintah tidak memanipulasi data tentang COVID-19.

Hal ini diungkapkan dia dalam Konferensi Pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (23/4/2020).

“Basis data kasus COVID-19 yang sudah dikonfirmasi dari hasil pemeriksaan laboratorium melalui pemeriksaan antigen Real Time PCR inilah yang digunakan untuk menyusun dan melaporkan data kasus sembuh dan kasus meninggal karena COVID-19. Data inilah yang kami laporkan setiap hari kepada saudara-saudara sekalian,” ungkap Yuri.

Yuri mengatakan, pencatatan atas jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tetap dihimpun dari tiap-tiap provinsi. Ini sebagai data kinerja pemerintah untuk menentukan langkah-langkah penanganan pandemi COVID-19.

“Misalnya sebagai acuan data dalam distribusi APD. Sebagai acuan data dalam distribusi reagen, dalam menentukan jumlah kebutuhan relawan dan lain-lain. Namun bukan bagian dari data pelaporan ke WHO untuk menggambarkan keadaan pandemi ini di tingkat nasional maupun global,” jelas dia.

Sementara itu, Yuri menjelaskan, untuk kasus kematian ODP atau PDP yang telah terkonfirmasi positif dari hasil tes antigen dengan PCR yang sampelnya diambil sebelum meninggal, maka kematian tersebut akan dicatat sebagai kematian kasus konfirmasi positif COVID-19.

“Namun bila tidak terkonfirmasi positif atau negatif hasilnya atau tidak sempat diambil spesimennya sebelum meninggal, maka kita tidak akan pernah mencatat ini sebagai kasus meninggal karena kasus COVID-19,” jelas dia.

Pada kasus PDP yang meninggal dan belum terkonfirmasi hasil laboratoriumnya karena belum diambil sampel, pemeriksaan belum selesai maka tata laksana pemulasaran jenazah dan pemakaman hendaknya salah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan positif COVID-19. “Hal ini penting semata-mata dalam rangka melindungi petugas pemulasaran jenazah melindungi keluarga dan melindungi petugas pemakaman,” kata Yuri.

Pemahaman ini, kata Yuri, perlu dibangun bersama agar transparansi data bisa terwujud. Dia menegaskan pemerintah tidak berkepentingan dan tidak mendapatkan keuntungan apapun dengan memanipulasi data.

“Sekali lagi, pemerintah tidak berkepentingan dan tidak mendapatkan keuntungan apapun dengan memanipulasi data. Justru sebaliknya akan merugikan dan mengacuhkan kerja keras yang selama ini dibangun bersama,” kata Yuri.

Yuri mengatakan, data yang dibangun pemerintah adalah berjenjang dan berstruktur dari Desa hingga Pusat. “Data kami bangun secara berjenjang dan terstruktur sejak tingkat desa, tingkat rumah sakit, tingkat Dinas Kesehatan Kota/kabupaten yang merupakan bagian dari Gugus Tugas,” pungkas dia.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ridwan Kamil Ragukan...
Ridwan Kamil Ragukan Data Ratusan Sekolah di Jabar Jadi Klaster COVID-19
Terulang Lagi di Bali,...
Terulang Lagi di Bali, Pasien COVID-19 Sembuh tapi Ditulis Meninggal Dunia
Bupati Madina Berang...
Bupati Madina Berang Ibu Mertua Ditulis Meninggal, Polisi Panggil Tiga Orang Terkait
Bupati Madina Berang,...
Bupati Madina Berang, Ibu Mertuanya Ditulis Meninggal Dunia dalam Data COVID-19
Pasien Sembuh Ditulis...
Pasien Sembuh Ditulis Meninggal, Ini Kata Tim Satgas COVID-19 Denpasar
Ada Kasus COVID-19 Fiktif...
Ada Kasus COVID-19 Fiktif di Denpasar, Pasien Sembuh Ditulis Meninggal
Gubernur Khofifah Bantah...
Gubernur Khofifah Bantah Tudingan Pemprov Jatim Tutupi Data COVID-19
Satgas Sebut Kasus Aktif...
Satgas Sebut Kasus Aktif COVID-19 di Sulut Tinggal 653 Orang
Peneliti Unpad Ungkap...
Peneliti Unpad Ungkap Formula Tangani Pandemi COVID-19
Rekomendasi
Momen Anies Bukber di...
Momen Anies Bukber di Kediaman JK: Menyerap Kebijaksanaan dari Seorang Mentor
10 Contoh Pantun Pembuka...
10 Contoh Pantun Pembuka Peringatan Nuzulul Quran di Sekolah, Penuh Makna
Sarwendah Penasaran...
Sarwendah Penasaran dr Richard Lee Jadi Mualaf, Banyak Tanya soal Prosesnya
Berita Terkini
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
16 menit yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
1 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
1 jam yang lalu
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
1 jam yang lalu
Bangunan Liar di Bantaran...
Bangunan Liar di Bantaran Kali Bekasi Dibongkar, Kades Kritik Dedi Mulyadi Otoriter: Bukan Zaman Penjajah Ini
2 jam yang lalu
2 Pejabat Disdik Sumut...
2 Pejabat Disdik Sumut Terjaring OTT Korupsi Dana BOS, Kejaksaan Sita Rp319 Juta
9 jam yang lalu
Infografis
Alasan Pemerintah Zimbabwe...
Alasan Pemerintah Zimbabwe Izinkan Warganya Membunuh Gajah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved