Peneliti Unpad Ungkap Formula Tangani Pandemi COVID-19

Minggu, 14 Februari 2021 - 12:53 WIB
loading...
Peneliti Unpad Ungkap...
Kepala Lab Quality Control Departemen Statistika Unpad, Yuyun Hidayat menyatakan, terdapat isu yang cukup menarik kasus COVID-19 pada minggu pertama Februari. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Di tengah kasus COVID-19 di Indonesia yang terus bertambah, terdeteksi adanya penurunan kasus pada pekan pertama Februari 2021. Penurunan jumlah kasus ini mestinya ditanggapi pemerintah dengan melakukan kajian, agar bisa menemukan formula penanganan COVID-19 di Indonesia.


Kepala Lab Quality Control Departemen Statistika Universitas Padjadjaran (Unpad) , Yuyun Hidayat menyatakan, terdapat isu yang cukup menarik pada minggu pertama Februari. Di mana terjadi penurunan kasus COVID-19 yang nyaris signifikan di Indonesia. Padahal, selama 36 minggu sejak perioda 7 November 2020 sampai 30 January 2021 terjadi kenaikan kasus baru mingguan secara terus menerus selama 13 minggu.


"Penurunan kasus terjadi pada minggu ke-36 yaitu dari 31 Januari sampai 6 Februari. Pada minggu sebelumnya, ada penambahan 88.839 kasus, namun pada pekan pertama Februari, penambahan kasus turun menjadi 80.697 kasus. Ini signifikan, nyaris 10%," katanya, Minggu (14/2/2021).

Menurut dia, sangat penting untuk mengetahui apa penyebab penurunan pada minggu ke-36. Penyebab penurunan harus dianalisis secara ilmiah tidak bisa dikira-kira secara serampangan. Kejadian minggu ke 36 bisa dilacak dari kejadian satu minggu atau dua minggu ke belakang mengingat ada delay effect.

"Sekali lagi tidak mudah untuk mengetahui penyebab dari setiap fenomena. Penyebab hanya bisa dipastikan oleh riset ilmiah. Karena apakah penurunan bersifat sistematik atau random? Ini penting untuk mengetahui penyebab dan menemukan formula agar bisa keluar pandemi," ujarnya.

Menurut dia, hal itu penting, ketimbang Indonesia terjebak pada program yang hanya itu-itu saja. Dia menyebut, fenomena penurunan itu bukan karena 3M, 3T, PSBB, atau PPKM atau apapun istilah yang digunakan pemerintah. Tapi ada hal yang lebih substansial daripada itu semua.

Menurut Yuyun, inilah waktu yang tepat untuk mulai melakukan root cause analysis. Jika timing ini gagal disikapi dengan serius dan dijaga, maka systematic cause dapat dengan mudah berubah menjadi peristiwa random yang sangat tidak diharapkan.

"Ini pandemi sudah satu tahun dan tidak ada hasil yang signifikan. Kita harus mencari alternatif strategi terobosan lain, ini situasi kritis. Tidak bisa terus bertumpu pada konsep yang tidak dapat diimplementasikan. Riset ini kewajiban pemerintah, mereka punya dana dan SDM," jelas dia.

Jika nantinya telah ditemukan penyebabnya, maka bisa dibuat formula khusus untuk menjaga agar kasus terus turun. Nantinya, pemerintah tinggal menjaga atau maintenance dan mengkampanyekan formula tersebut. Sehingga pemerintah punya program terobosan yang menjanjikan untuk menyelesaikan pandemi secara gradual dan terkonfirmasi secara ilmiah.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Polda Jabar: Dokter...
Polda Jabar: Dokter yang Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung Sudah Ditahan
Unpad Berhentikan Dokter...
Unpad Berhentikan Dokter PPDS yang Perkosa Penunggu Pasien di RSHS Bandung
Profil Fahrul Nurkolis,...
Profil Fahrul Nurkolis, Peneliti Muda UIN Sunan Kalijaga Patenkan Senyawa Antikanker dan Antidiabetes
Penelitian Ilmiah di...
Penelitian Ilmiah di Makassar Buktikan AMDK Galon Aman
Hadiri IDC, Ridwan Kamil...
Hadiri IDC, Ridwan Kamil Sebut Pandemi Covid-19 Percepat Disrupsi Digital
Polresta Malang Selidiki...
Polresta Malang Selidiki Motif Penodongan Pistol ke Peneliti ISESS Bambang Rukminto
Jus Pala, Inovasi Bisnis...
Jus Pala, Inovasi Bisnis UMKM saat Pandemi Covid-19 yang Kini Kian Berkembang
Ikut Antre Salaman Halal...
Ikut Antre Salaman Halal Bihalal, Peneliti Cornell University AS Terkesan dengan Sosok TGB
Awas! Ada Peningkatan...
Awas! Ada Peningkatan Kasus Aktif Covid-19 di Gunungkidul
Rekomendasi
5 Kebiasaan Sehari-hari...
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-diam Merusak Ginjal, Waspadai sebelum Terlambat
Vespa Listrik Punya...
Vespa Listrik Punya Bertabur Warna Baru Karya Seniman Dunia
2 Hakim Pemvonis Lepas...
2 Hakim Pemvonis Lepas Kasus CPO Masih Diperiksa Intensif Kejagung
Berita Terkini
Pabrik Garmen di Kota...
Pabrik Garmen di Kota Bogor Kebakaran, Kerugian Ditaksir Miliaran Rupiah
1 jam yang lalu
5 Temuan Awal Komnas...
5 Temuan Awal Komnas HAM di Kasus 3 Polisi Tewas Ditembak di Way Kanan
3 jam yang lalu
Cekcok Masalah Gadai...
Cekcok Masalah Gadai HP, Pria di Bengkalis Tebas Istri hingga Tewas
3 jam yang lalu
Toko Mainan di Leuwiliang...
Toko Mainan di Leuwiliang Bogor Kebakaran, Letupan Kembang Api Menyala
4 jam yang lalu
Kronologi Mantan Artis...
Kronologi Mantan Artis Drama Kolosal Sekar Arum Ditangkap terkait Uang Palsu
5 jam yang lalu
Nenek Tewas Tertabrak...
Nenek Tewas Tertabrak KRL Commuter Line di Kebon Pedes Bogor
6 jam yang lalu
Infografis
Susu Kecoa Diklaim Peneliti...
Susu Kecoa Diklaim Peneliti Tiga Kali Lebih Bergizi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved