Asap Tebal Muncul di Basement RS Murni Teguh Naripan Bandung, Pasien dan Paramedis Panik
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kepanikan melanda RS Murni Teguh Naripan, Bandung , setelah asap tebal tiba-tiba mengepul dari basement P3 pada Minggu (15/9/2024) sekitar pukul 15.30 WIB. Insiden ini membuat paramedis dan pasien yang berada di rumah sakit tersebut panik, hingga harus dievakuasi secara cepat.
Menurut informasi awal, Kepala Sekuriti RS Murni Teguh Naripan, Dodik, menjadi orang pertama yang mengetahui adanya asap tebal tersebut sekitar pukul 15.55 WIB. Ia mendengar teriakan anggota keamanan yang melihat asap mengepul di area basement. Dodik dan tiga rekannya segera mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan menuju basement untuk mengidentifikasi situasi.
"Saat membuka pintu darurat di basement, asap pekat sudah memenuhi seluruh area. Kami langsung menghubungi Emergency Call 113 Diskar PB Kota Bandung untuk meminta bantuan," ungkap Dodik.
Kasi Penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jhon Erwin, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan pada pukul 15.58 WIB dan segera meluncur ke lokasi. Namun, pencarian titik api di basement terhambat karena jarak pandang yang terbatas akibat asap tebal dan kondisi lingkungan yang penuh dengan sampah serta rangka-rangka yang menghalangi.
"Saat ini kami masih mencari sumber api. Dugaan awalnya berasal dari panel listrik, namun kami belum bisa memastikan. Petugas sudah berkoordinasi dengan PLN untuk mematikan aliran listrik demi keselamatan," tambah Jhon Erwin.
Sementara itu, proses evakuasi pasien dan staf rumah sakit dilakukan dengan cepat. Sebanyak 30 orang, termasuk paramedis, berhasil dievakuasi. Dua pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dirujuk ke RS Bungsu, Jalan Veteran, Bandung.
Untuk mengatasi kepulan asap, Diskar PB Kota Bandung mengerahkan tiga unit mobil pemadam pancar, dua unit tangki, dua unit tim penyelamat, satu unit MVU blower, dan satu unit kendaraan komando.
Menurut informasi awal, Kepala Sekuriti RS Murni Teguh Naripan, Dodik, menjadi orang pertama yang mengetahui adanya asap tebal tersebut sekitar pukul 15.55 WIB. Ia mendengar teriakan anggota keamanan yang melihat asap mengepul di area basement. Dodik dan tiga rekannya segera mengambil Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan menuju basement untuk mengidentifikasi situasi.
"Saat membuka pintu darurat di basement, asap pekat sudah memenuhi seluruh area. Kami langsung menghubungi Emergency Call 113 Diskar PB Kota Bandung untuk meminta bantuan," ungkap Dodik.
Kasi Penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jhon Erwin, menyatakan bahwa pihaknya menerima laporan pada pukul 15.58 WIB dan segera meluncur ke lokasi. Namun, pencarian titik api di basement terhambat karena jarak pandang yang terbatas akibat asap tebal dan kondisi lingkungan yang penuh dengan sampah serta rangka-rangka yang menghalangi.
"Saat ini kami masih mencari sumber api. Dugaan awalnya berasal dari panel listrik, namun kami belum bisa memastikan. Petugas sudah berkoordinasi dengan PLN untuk mematikan aliran listrik demi keselamatan," tambah Jhon Erwin.
Sementara itu, proses evakuasi pasien dan staf rumah sakit dilakukan dengan cepat. Sebanyak 30 orang, termasuk paramedis, berhasil dievakuasi. Dua pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dirujuk ke RS Bungsu, Jalan Veteran, Bandung.
Untuk mengatasi kepulan asap, Diskar PB Kota Bandung mengerahkan tiga unit mobil pemadam pancar, dua unit tangki, dua unit tim penyelamat, satu unit MVU blower, dan satu unit kendaraan komando.
(hri)