Transaksi Pedagang Pasar Tradisional Kini Pakai Nampan

Minggu, 14 Juni 2020 - 19:29 WIB
loading...
Transaksi Pedagang Pasar Tradisional Kini Pakai Nampan
Transaksi penjualan di pasar tradisional kini memakai nampan untuk menghindari kontak antara pembeli dan penjual. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Penerapan protokol kesehatan dilakukan secara ketat di pasar tradisional. Sebab, selama ini pasar tradisional menjadi salah satu klater merah COVID-19. Salah satu cara yang kini diubah dengan memakai nampan untuk transaksi penjualan.

(Baca juga: Masyumi Reborn Buka Kemungkinan Beraliansi dengan Partai Baru Amien Rais )

Sebanyak 10 ribu nampan gratis dibagikan kepada para pedagang di 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya Surabaya. Penggunaan nampan untuk transaksi pembayaran ini, sebagai salah satu konsep pembentukan Pasar Tangguh yang disiapkan menuju kebiasaan baru di tengah pandemi COVID-19 di Surabaya.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menuturkan, sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya tidak diperpanjang, transaksi pembayar di pasar melalui nampan itu telah diterapkan. Tujuannya, untuk menghindari transaksi atau kontak langsung antara penjual dan pembeli.

"Jadi nampan pembayaran itu sudah diterapkan. Nanti misalnya yang dapat nampan itu hilang, ya harus membeli lagi dan itu harus dilakukan," kata Hebi ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Minggu (14/6/2020).

(Baca juga: Relawan Eri Kirim APD dan Thermo Gun ke Kampung-kampung )

Ia melanjutkan, selain nampan juga banyak perubahan baru dalam menyambut new normal. Seperti di pasar basah, pedagang daging dan ikan, mereka juga melengkapi lapaknya dengan tirai plastik. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya cipratan-cipratan air kepada para pembeli.

"Nah ini yang harus diantisipasi. Sehingga harus ada tirai berupa plastik itu, untuk membatasi agar cipratan-cipratan tersebut tidak menempel ke mana-mana, agar tidak sampai nyiprati ke pembeli," ucapnya.

Pihaknya memastikan, saat ini terus gencar mensosialisasikan protokol-protokol tersebut kepada para pedagang di pasar. Seperti di Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo, para pedagang daging atau ikan di sana telah melengkapi lapaknya dengan tirai plastik.

"Kayak penjual daging itu dikasih tirai semuanya. Jadi sudah ada di Pasar Genteng Baru mulai kemarin, terus yang di Pasar Tambahrejo sedang dikerjakan," ungkapnya.

(Baca juga: Polisi India Selidiki Peristiwa Penampakan di Gym Publik )

Hebi menambahkan, pembentukan Pasar Tangguh ini tak hanya diterapkan kepada 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya. Namun, seperti Pasar Krempyeng yang dikelola LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) atau warga setempat, juga terus didorong untuk menyiapkan skema pembentukan Pasar Tangguh.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1386 seconds (0.1#10.140)
pixels