Omicron di Jateng Meningkat, Polri Lakukan Langkah Ini
loading...
A
A
A
MAGELANG - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan, angka COVID-19 varian Omicron di wilayah Jawa Tengah (Jateng) meningkat. Pada pekan lalu angkanya sekitar 2.000 kasus harian. Pada 17 Februari masuk di angka 4.000 kasus harian.
"Jadi ini tentunya menjadi perhatian kita semua. Sesuai arahan Pak Presiden, kita harus melakukan akselerasi vaksinasi dan tentunya penegakan dan pendisiplinan protokol kesehatan," kata Kapolri saat meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022).
Kapolri mengatakan, akselerasi vaksinasi penting dilakukan khususnya untuk anak-anak dan masyarakat lanjuta usia (lansia). Sebab angka kematian tertinggi terjadi pada usia lansia.
Kapolri pun memerintahkan jajarannya bekerja sama dengan forkopimda melakukan strategi-strategi percepatan vaksinasi, mulai dari vaksinasi mobile hingga door to door.
"Dalam kesempatan ini tolong dibantu disosialisasikan bagi masyarakat yang sudah dosis pertama tapi belum dosis kedua segera datang ke gerai yang ada. Dan bagi yang sudah dosis kedua dan sudah enam bulan silahkan untuk melaksanakan vaksinasi booster sehingga kita semua memiliki keyakinan untuk siap untuk menghadapi omicron," ujar Sigit.
Vaksinasi, lanjut Sigit, dilakukan agar masyarakat bisa memiliki kekebalan imunitas menghadapi Omicron. Sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan dan perekonomian di setiap wilayah bisa bertumbuh dengan baik.
Sementara itu, jajaran Polri pada Jumat (17/2/2022) jajaran Polri menggelar vaksinasi serentak di 34 provinsi di Indonesia. Menurut Kapolri, kegiatan vaksinasi massal pada hari ini digelar di 5.107 titik di 34 provinsi dengan target sasaran vaksinasi dengan jumlah 1.114.750 dosis.
Sebanyak 834.474 untuk dosis pertama dan kedua dan 280.276 untuk dosis ketiga atau booster. "Di Jawa Tengah dilaksanakan di 71 titik dengan target minimal 35.000 dan kita harapkan bisa 38.000 dengan prioritas kita gunakan vaksin AstraZeneca," kata Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, pemilihan Museum Borobudur sebagai tempat peninjauan vaksinasi massal di Jawa Tengah lantaran wilayah Borobudur sebagai destinasi wisata dengan interaksi yang tinggi.
"Sehingga kita harus mendorong percepatan vaksinasi dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan akselerasi vaksinasi, kata Sigit, dilakukan untuk menghadapi COVID-19 varian omicron yang saat ini terus meningkat." tandasnya.
"Jadi ini tentunya menjadi perhatian kita semua. Sesuai arahan Pak Presiden, kita harus melakukan akselerasi vaksinasi dan tentunya penegakan dan pendisiplinan protokol kesehatan," kata Kapolri saat meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022).
Baca Juga
Kapolri mengatakan, akselerasi vaksinasi penting dilakukan khususnya untuk anak-anak dan masyarakat lanjuta usia (lansia). Sebab angka kematian tertinggi terjadi pada usia lansia.
Kapolri pun memerintahkan jajarannya bekerja sama dengan forkopimda melakukan strategi-strategi percepatan vaksinasi, mulai dari vaksinasi mobile hingga door to door.
"Dalam kesempatan ini tolong dibantu disosialisasikan bagi masyarakat yang sudah dosis pertama tapi belum dosis kedua segera datang ke gerai yang ada. Dan bagi yang sudah dosis kedua dan sudah enam bulan silahkan untuk melaksanakan vaksinasi booster sehingga kita semua memiliki keyakinan untuk siap untuk menghadapi omicron," ujar Sigit.
Vaksinasi, lanjut Sigit, dilakukan agar masyarakat bisa memiliki kekebalan imunitas menghadapi Omicron. Sehingga aktivitas masyarakat tetap berjalan dan perekonomian di setiap wilayah bisa bertumbuh dengan baik.
Sementara itu, jajaran Polri pada Jumat (17/2/2022) jajaran Polri menggelar vaksinasi serentak di 34 provinsi di Indonesia. Menurut Kapolri, kegiatan vaksinasi massal pada hari ini digelar di 5.107 titik di 34 provinsi dengan target sasaran vaksinasi dengan jumlah 1.114.750 dosis.
Sebanyak 834.474 untuk dosis pertama dan kedua dan 280.276 untuk dosis ketiga atau booster. "Di Jawa Tengah dilaksanakan di 71 titik dengan target minimal 35.000 dan kita harapkan bisa 38.000 dengan prioritas kita gunakan vaksin AstraZeneca," kata Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menuturkan, pemilihan Museum Borobudur sebagai tempat peninjauan vaksinasi massal di Jawa Tengah lantaran wilayah Borobudur sebagai destinasi wisata dengan interaksi yang tinggi.
"Sehingga kita harus mendorong percepatan vaksinasi dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan akselerasi vaksinasi, kata Sigit, dilakukan untuk menghadapi COVID-19 varian omicron yang saat ini terus meningkat." tandasnya.
(shf)