Resmi Jabat Kapolres Sorong Kota, Perwira Polisi Ini Siap Perang Lawan Premanisme
loading...
A
A
A
SORONG - AKBP Johannes Kindangen resmi menjabat sebagai Kapolres Sorong Kota, menggantikan AKBP Ary Nyoto Setiawan yang dipromosikan menjabat sebagai Wadansat Brimob Polda Papua Barat. Begitu dilantik, Johannes Kindangen menyatakan, siap menindak tegas aksi-aksi premanisme.
"Yang akan menjadi target bagi saya, saya akan memberantas premanisme di wilayah Kota Sorong. Karena saat ini marak aksi premanisme di Kota Sorong. Kota Sorong ini merupakan wilayah yang ramai," tegas.
Menurut Johanes Kindangen, sebagai pintu masuk utama di wilayah Papua, dan Papua Barat, sudah tentu Kota Sorong, mempunyai tingkat keramaian yang cukup tinggi, untuk itu sebagai Kapolres Sorong Kota yang baru, dirinya juga akan memberantas tindak kejahatan lainnya yang marak di Kota Sorong.
"Karena kota ramai, pada kepimpinan saya saat ini, selain memberantas aksi premanisme, saya juga akan memberantas tindak kejahatan lainnnya yang marak terjadi di Kota Sorong," tegasnya.
Apalagi menurut Johanes Kindangen, belum lama ini Kota Sorong menjadi sorotan publik akibat terjadi kasus bentrokan maut antara dua kelompok masyarakat, yang menewaskan 18 orang.
Di mana 17 orang di antaranya, tewas akibat terbakar di dalam Tempat Hiburan Malam (THM) Double O Sorong, dan satu orang tewas akibat dibacok. Peristiwa itu terjadi pada 25 Januari 2022 lalu.
Johanes Kindangen mengatakan, penyelidikan kasus tersebut masih berlanjut, bahkan pihaknya sudah memanggil pemilik dan penanggung jawab Double O Sorong.
"Saat ini sudah ada 15 jenazah yang telah teridentifikasi, dan telah diserahkan kepada keluarga. Sementara untuk kasus ini tetap berlanjut. Kita juga sudah panggil pemilih diskotik dan penanggung jawabnya. Kasusnya saat ini sudah ditangani oleh Reskrim dan Polda Papua Barat,” jelas mantan Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat ini.
Sementara untuk para pelaku, kata Kindangen, kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Mengingat sampai saat ini kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap Daftar Pencarian Orang (DPO) dari kasus bentrokan mau tersebut. "Untuk updatenya nanti saya akan sampaikan kepada rekan-rekan media," pungkas mantan Kasubdit Wisata Ditpamobvit Polda Papua Barat.
"Yang akan menjadi target bagi saya, saya akan memberantas premanisme di wilayah Kota Sorong. Karena saat ini marak aksi premanisme di Kota Sorong. Kota Sorong ini merupakan wilayah yang ramai," tegas.
Menurut Johanes Kindangen, sebagai pintu masuk utama di wilayah Papua, dan Papua Barat, sudah tentu Kota Sorong, mempunyai tingkat keramaian yang cukup tinggi, untuk itu sebagai Kapolres Sorong Kota yang baru, dirinya juga akan memberantas tindak kejahatan lainnya yang marak di Kota Sorong.
"Karena kota ramai, pada kepimpinan saya saat ini, selain memberantas aksi premanisme, saya juga akan memberantas tindak kejahatan lainnnya yang marak terjadi di Kota Sorong," tegasnya.
Apalagi menurut Johanes Kindangen, belum lama ini Kota Sorong menjadi sorotan publik akibat terjadi kasus bentrokan maut antara dua kelompok masyarakat, yang menewaskan 18 orang.
Di mana 17 orang di antaranya, tewas akibat terbakar di dalam Tempat Hiburan Malam (THM) Double O Sorong, dan satu orang tewas akibat dibacok. Peristiwa itu terjadi pada 25 Januari 2022 lalu.
Johanes Kindangen mengatakan, penyelidikan kasus tersebut masih berlanjut, bahkan pihaknya sudah memanggil pemilik dan penanggung jawab Double O Sorong.
"Saat ini sudah ada 15 jenazah yang telah teridentifikasi, dan telah diserahkan kepada keluarga. Sementara untuk kasus ini tetap berlanjut. Kita juga sudah panggil pemilih diskotik dan penanggung jawabnya. Kasusnya saat ini sudah ditangani oleh Reskrim dan Polda Papua Barat,” jelas mantan Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat ini.
Sementara untuk para pelaku, kata Kindangen, kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Mengingat sampai saat ini kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap Daftar Pencarian Orang (DPO) dari kasus bentrokan mau tersebut. "Untuk updatenya nanti saya akan sampaikan kepada rekan-rekan media," pungkas mantan Kasubdit Wisata Ditpamobvit Polda Papua Barat.
(eyt)