Zero Kasus Empat Bulan, Kasus Covid-19 Kembali Meningkat di Maros
loading...
A
A
A
MAROS - Setelah sempat zero kasus Covid-19 selama hampir empat bulan, Kabupaten Maros kembali mencatat adanya jumlah kasus Covid-19 bulan ini. Tercatat sejak awal Februari, sudah ada sekitar 19 kasus Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhammad Yunus menjelaskan, penambahan kasus terjadi hanya dalam kurun waktu lima hari terakhir.
Baca Juga: kasus Covid-19
Dia menambahkan, 19 kasus aktif tersebut tersebar di tujuh kecamatan. Kasus tertinggi ada di Kecamatan Mandai, Marusu dan Tanralili. Sementara kasus terendah berada di Turikale, Simbang dan Lau dengan jumlah kasus masing-masing satu orang.
" Kasus tertinggi berada di Kecamatan Mandai, tujuh orang, Marusu empat orang, Tanralili tiga orang. Sementara Bantimurung terdapat dua kasus. Kalau yang paling rendah berada di Turikale, Simbang dan Lau dengan masing-masing satu kasus," sebutnya.
Dia mengatakan sebagian besar pasien positif tertular Covid-19 di tempat kerja. Dari 19 kasus Covid-19 yang ada di Kabupaten Maros, 18 di antaranya menjalani isolasi mandiri, sementara satu kasus menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Makassar.
Baca Juga: kasus Covid-19
"Semua kasus aktif masih varian Delta. Itu terlihat dari hasil PCR yang dilakukan, tak ada pasien yang menunjukkan gejala Omicron," jelasnya.
Apabila telihat ada gejala Omicron lanjut Yunus, barulah pihaknya akan melakukan pemeriksaan sampel lanjutan di Jakarta.
Baca Juga: Omicron
Dia menyebutkan, proses pemeriksaan khusus Omicron baru bisa dilaksanakan apabila hasil-hasil pemeriksaan SGTF positif.
"Kalau ada spesimen masuk di lab, kemudian hasilnya positif, dilanjutkan pemeriksaan SGTF. klo SGTF positif artinya probable O micron, kemudian dilanjutkan pemeriksaan WGSnya buat menentukan apa dia Omicron atau bukan," terangnya.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Maros
"Kami dari satgas saat ini sedang memperkuat 3T, tracing, testing dan treatment sesuai instruksi Mendagri No 7 tahun 2022," tutupnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhammad Yunus menjelaskan, penambahan kasus terjadi hanya dalam kurun waktu lima hari terakhir.
Baca Juga: kasus Covid-19
Dia menambahkan, 19 kasus aktif tersebut tersebar di tujuh kecamatan. Kasus tertinggi ada di Kecamatan Mandai, Marusu dan Tanralili. Sementara kasus terendah berada di Turikale, Simbang dan Lau dengan jumlah kasus masing-masing satu orang.
" Kasus tertinggi berada di Kecamatan Mandai, tujuh orang, Marusu empat orang, Tanralili tiga orang. Sementara Bantimurung terdapat dua kasus. Kalau yang paling rendah berada di Turikale, Simbang dan Lau dengan masing-masing satu kasus," sebutnya.
Dia mengatakan sebagian besar pasien positif tertular Covid-19 di tempat kerja. Dari 19 kasus Covid-19 yang ada di Kabupaten Maros, 18 di antaranya menjalani isolasi mandiri, sementara satu kasus menjalani perawatan di RS Bhayangkara, Makassar.
Baca Juga: kasus Covid-19
"Semua kasus aktif masih varian Delta. Itu terlihat dari hasil PCR yang dilakukan, tak ada pasien yang menunjukkan gejala Omicron," jelasnya.
Apabila telihat ada gejala Omicron lanjut Yunus, barulah pihaknya akan melakukan pemeriksaan sampel lanjutan di Jakarta.
Baca Juga: Omicron
Dia menyebutkan, proses pemeriksaan khusus Omicron baru bisa dilaksanakan apabila hasil-hasil pemeriksaan SGTF positif.
"Kalau ada spesimen masuk di lab, kemudian hasilnya positif, dilanjutkan pemeriksaan SGTF. klo SGTF positif artinya probable O micron, kemudian dilanjutkan pemeriksaan WGSnya buat menentukan apa dia Omicron atau bukan," terangnya.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Maros
"Kami dari satgas saat ini sedang memperkuat 3T, tracing, testing dan treatment sesuai instruksi Mendagri No 7 tahun 2022," tutupnya.
(luq)