Satu Pasien Terapapar Covid-19 di Parepare Meninggal
loading...
A
A
A
PAREPARE - Satu pasien positif terpapar Covid-19 meninggal, saat masih menjalani perawatan intensif di ruang ruang ICU Covid dari Tim Medis RSUD Andi Makkasau Minggu, (6/2/2022).
Pasien berinisial B, berusia 22 tahun, sempat menjalani perawatan beberapa hari bahkan sempat melakukan cuci darah pada Sabtu siang, pekan lalu. Namun pada malam harinya kondisi pasien memburuk.
Direktur RSUD Andi Makkasau , Renny Anggraeni Sari mengemukakan, pihaknya telah berusaha maksimal agar dapat menyelamatkan nyawa pasien, namun gejala yang ditimbulkan oleh penularan Covid-19 ini terbilang berat, terlebih, kata dia, pasien memiliki comorbid diabetik yang tidak terkontrol. "Pasien sempat mengalami kejang sebelum menghembuskan nafas terakhir," katanya.
Sebelumnya, RSUD Andi Makkasau merawat dua pasien Covid-19 . Namun kondisi kedua pasien berbeda-beda lantaran satu orang belum divaksin dan yang satu sudah divaksin. Pasien berusia 39 tahun yang telah divaksin, bahkan kondisinya lebih cepat membaik, dan telah diizinkan pulang ke rumah. Sementara pasien belum vaksin usia 22 tahun ini kini dinyatakan meninggal dunia.
Renny kembali berharap dan menekankan, dua kasus pasien Covid-19 yang sempat dirawat di RSUD Andi Makkasau ini dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi.
Vaksinasi, tambah Renny, menciptakan antibodi atau sistem kekebalan dalam tubuh untuk memerangi virus. Dengan antibodi tersebut, tubuh akan terlatih untuk mencegah dan melawan infeksi Covid-19.
"Vaksinasi memang tidak menjamin kita bebas dari infeksi Covid-19 namun, kalaupun kita terkena Covid-19 setelah vaksinasi, gejala yang timbul lebih ringan karena tubuh kita sudah mempunyai sistem pertahanan yang lebih kuat untuk melawan virus," tandasnya.
Pasien berinisial B, berusia 22 tahun, sempat menjalani perawatan beberapa hari bahkan sempat melakukan cuci darah pada Sabtu siang, pekan lalu. Namun pada malam harinya kondisi pasien memburuk.
Direktur RSUD Andi Makkasau , Renny Anggraeni Sari mengemukakan, pihaknya telah berusaha maksimal agar dapat menyelamatkan nyawa pasien, namun gejala yang ditimbulkan oleh penularan Covid-19 ini terbilang berat, terlebih, kata dia, pasien memiliki comorbid diabetik yang tidak terkontrol. "Pasien sempat mengalami kejang sebelum menghembuskan nafas terakhir," katanya.
Sebelumnya, RSUD Andi Makkasau merawat dua pasien Covid-19 . Namun kondisi kedua pasien berbeda-beda lantaran satu orang belum divaksin dan yang satu sudah divaksin. Pasien berusia 39 tahun yang telah divaksin, bahkan kondisinya lebih cepat membaik, dan telah diizinkan pulang ke rumah. Sementara pasien belum vaksin usia 22 tahun ini kini dinyatakan meninggal dunia.
Renny kembali berharap dan menekankan, dua kasus pasien Covid-19 yang sempat dirawat di RSUD Andi Makkasau ini dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi.
Vaksinasi, tambah Renny, menciptakan antibodi atau sistem kekebalan dalam tubuh untuk memerangi virus. Dengan antibodi tersebut, tubuh akan terlatih untuk mencegah dan melawan infeksi Covid-19.
"Vaksinasi memang tidak menjamin kita bebas dari infeksi Covid-19 namun, kalaupun kita terkena Covid-19 setelah vaksinasi, gejala yang timbul lebih ringan karena tubuh kita sudah mempunyai sistem pertahanan yang lebih kuat untuk melawan virus," tandasnya.
(agn)