Ada Lonjakan Kasus COVID-19 di Sumatera Selatan, Prokes Kendor?
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 di Sumatera Selatan. Hingga Kamis (3/2/2022) tercatat 112 orang terpapar COVID-19. Angka ini naik signifikan dibanding hari-hari sebelumnya, di mana sehari sebelumnya hanya terjadi penambahan 32 kasus COVID-19.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumatera Selatan, Yusri mengatakan, bahwa kenaikan kasus COVID-19 sudah terjadi hampir sepekan terakhir diawali 29 Januari 2022 sebanyak 20 kasus, dan terus meningkat di hari-hari berikutnya.
Sementara sebelumnya penambahan kasus COVID-19 hanya di bawah 10 kasus per hari. "Terjadi kenaikan signifikan, kemarin saja ada 112 kasus tambahan dari 32 kasus sehari sebelumnya," ungkap Yusri, Jumat (4/2/2022).
Menurut Yusri, pihaknya belum memastikan varian virus COVID-19 yang terjadi saat ini. Pengujian sampel masih dilakukan di laboratorium Litbangkes milik Kementerian Kesehatan di Jakarta. "Variannya apa belum tahu, apa delta atau omicron, kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dari Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Palembang, Lesty Nuraini menduga, kenaikan kasus COVID-19 ini akibat menurunnya protokol kesehatan di tingkat masyarakat. Ada kecenderungan sikap acuh terhadap penyebaran COVID-19 setelah kasus menurun selama beberapa bulan lalu. "Kemungkinan karena prokes kendor lagi. Masyarakat tidak peduli lagi dan merasa COVID-19 sudah hilang padahal penularan masih mengancam jika lalai prokes," jelasnya.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumatera Selatan, Yusri mengatakan, bahwa kenaikan kasus COVID-19 sudah terjadi hampir sepekan terakhir diawali 29 Januari 2022 sebanyak 20 kasus, dan terus meningkat di hari-hari berikutnya.
Sementara sebelumnya penambahan kasus COVID-19 hanya di bawah 10 kasus per hari. "Terjadi kenaikan signifikan, kemarin saja ada 112 kasus tambahan dari 32 kasus sehari sebelumnya," ungkap Yusri, Jumat (4/2/2022).
Baca Juga
Menurut Yusri, pihaknya belum memastikan varian virus COVID-19 yang terjadi saat ini. Pengujian sampel masih dilakukan di laboratorium Litbangkes milik Kementerian Kesehatan di Jakarta. "Variannya apa belum tahu, apa delta atau omicron, kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dari Jakarta," ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Palembang, Lesty Nuraini menduga, kenaikan kasus COVID-19 ini akibat menurunnya protokol kesehatan di tingkat masyarakat. Ada kecenderungan sikap acuh terhadap penyebaran COVID-19 setelah kasus menurun selama beberapa bulan lalu. "Kemungkinan karena prokes kendor lagi. Masyarakat tidak peduli lagi dan merasa COVID-19 sudah hilang padahal penularan masih mengancam jika lalai prokes," jelasnya.
(eyt)