Pasar Rakyat Buka Layanan Online, Bantu Redam Gejolak Harga
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar), M Arifin Soedjayana mengatakan, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Jabar, mendorong sejumlah pasar rakyat membuka layanan penjualan online. Karena itu, menurunnya jumlah kunjungan masyarakat ke pasar rakyat tidak membuat harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat bergejolak.
Arifin memastikan, pihaknya akan ikut mendorong layanan online pedangan pasar rakyat, termasuk pasar ritel modern. "Online masih dalam menggunakan media sosial, bukan online yang sifatnya aplikasi yang menjadi dua arah, tapi sudah menggunakan online. Sudah menggunakan media sosial, orang tidak harus beli dengan datang, kemudian juga bisa ada jasa pengantar juga," terangnya.
Menurut Arifin, Kementerian Perdagangan dan DPP Asosiasi Pengurus Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) juga tengah mematangkan dan akan segera meluncurkan aplikasi bernama DIPASAR (Digitalisasi Pasar Rakyat).
"Ada aplikasi dua arah yang sedang dibangun, tapi yang mengembangkan di pusat, ingin launching di Bandung dan bisa digunakan di semua pasar rakyat. Mudah-mudahan tidak terlalu lama," katanya.(Baca juga; Pemprov Jabar Jamin Barang Kebutuhan Pokok Aman dan Harga Stabil hingga Idulfitri )
Arifin mengimbau warga Jabar untuk tidak panik saat belanja (panic buying) menjelang bulan suci Ramadhan dan Idulfitri, terutama warga di daerah yang diberlakukan PSBB. "Jangan belanja berlebihan, tapi belanjalah sesuai kebutuhan," imbaunya.
Lihat Juga: Dampingi Presiden Tinjau Pasar Dukuh Kupang, Pj. Gubernur Adhy Pastikan Harga Bapok Jatim Terkendali
Arifin memastikan, pihaknya akan ikut mendorong layanan online pedangan pasar rakyat, termasuk pasar ritel modern. "Online masih dalam menggunakan media sosial, bukan online yang sifatnya aplikasi yang menjadi dua arah, tapi sudah menggunakan online. Sudah menggunakan media sosial, orang tidak harus beli dengan datang, kemudian juga bisa ada jasa pengantar juga," terangnya.
Menurut Arifin, Kementerian Perdagangan dan DPP Asosiasi Pengurus Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) juga tengah mematangkan dan akan segera meluncurkan aplikasi bernama DIPASAR (Digitalisasi Pasar Rakyat).
"Ada aplikasi dua arah yang sedang dibangun, tapi yang mengembangkan di pusat, ingin launching di Bandung dan bisa digunakan di semua pasar rakyat. Mudah-mudahan tidak terlalu lama," katanya.(Baca juga; Pemprov Jabar Jamin Barang Kebutuhan Pokok Aman dan Harga Stabil hingga Idulfitri )
Arifin mengimbau warga Jabar untuk tidak panik saat belanja (panic buying) menjelang bulan suci Ramadhan dan Idulfitri, terutama warga di daerah yang diberlakukan PSBB. "Jangan belanja berlebihan, tapi belanjalah sesuai kebutuhan," imbaunya.
Lihat Juga: Dampingi Presiden Tinjau Pasar Dukuh Kupang, Pj. Gubernur Adhy Pastikan Harga Bapok Jatim Terkendali
(wib)