Jika Si Kecil Demam, Hal Ini Perlu Bunda Ketahui
loading...
A
A
A
KUPANG - Pada umumnya, jika si buah hati tiba-tiba badannya panas, sang ibu kerap kali panik menghadapinya. Menurut dr Sugi Deny Pranoto Soegianto Sp.A., timbulnya demam pada anak, hal yang sangat umum terjadi. Demam merupakan suatu tanda yang umum terjadi pada anak karena sistem imun sedang merespon ketika si kecil sedang sakit atau mengalami infeksi. Bahkan demam dapat terjadi oleh karena penyebab non infeksi.
"Dengan penanganan yang tepat dan mengetahui kondisi sang anak, demam pada anak bisa ditangani oleh orang tua. Kuncinya adalah jangan panik," tutur dokter spesialis anak dari Siloam Hospitals Kupang saat edukasi kesehatan bertajuk 'Anak Demam Jangan Panik' melalui platform Zoom, Sabtu (08/01/2022) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ini menjelaskan, suhu normal pada anak adalah 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Melewati suhu normal itu atau demam, umumnya bisa dipicu oleh infeksi pada tubuh anak akibat respon tubuh melawan serangan bakteri, parasit atau virus.
Demam pada anak, lanjutnya, juga dapat disebabkan oleh faktor non infeksi, yaitu dapat disebabkan hal seperti pasca imunisasi, tumbuh gigi, dehidrasi , hiperaktivitas dan lainnya.
Dokter Sugi mengatakan, untuk penanganan demam, bisa dilakukan dengan terapi farmakologi, yaitu dengan pemberian obat-obatan penurun panas. Selain itu, juga bisa dilakukan dengan terapi fisik yaitu dengan istirahat berbaring, kompres hangat dan banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
"Untuk kompres hangat 10-15 menit dilipat ketiak dan selangkangan akan menurunkan panas lewat pori pori dan penguapan," ujarnya.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan, tambah dokter Sugi, yaitu melakukan kompres dingin. Tindakan ini justru akan meningkatkan pusat pengatur suhu di hipotalamus (timbulnya pengecilan pembuluh darah) sehingga berakibat meningkatkan suhu tubuh.
"Untuk pemberian obat paracetamol atau ibuprofen diharapkan ayah bunda harap cermat untuk membaca dosis sesuai berat badan dan kandungan yang terdapat pada etiket obat," dokter mengingatkan.
Sedangkan untuk pemberian terapi antibiotik hanya untuk infeksi bakteri saja, bukan untuk semua anak dengan demam. "Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak anda, karena terapi antibiotik harus tepat indikasi, waktu, dosis, selalu waspada bahaya resistensi," tuturnya.
Selanjutnya, jika demam ditemukan pada 8 kondisi tertentu, dokter Sugi mengingatkan agar segera bawa anak ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ada pun 8 kondisi demam pada anak yang harus dibawa ke dokter adalah pertama, usia anak kurang dari 3 bulan, tanpa memandang keadaan anak secara umum. Kedua, anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya. Ketiga, anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi lebih dari 39°c.
Keempat, anak semua usia yang suhunya lebih dari 40°c. Kelima, anak semua usia dengan kejang demam. Keenam, anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja.
Ketujuh, anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal. Kedelapan, anak yang demam disertai ruam anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter.
"Dengan penanganan yang tepat dan mengetahui kondisi sang anak, demam pada anak bisa ditangani oleh orang tua. Kuncinya adalah jangan panik," tutur dokter spesialis anak dari Siloam Hospitals Kupang saat edukasi kesehatan bertajuk 'Anak Demam Jangan Panik' melalui platform Zoom, Sabtu (08/01/2022) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ini menjelaskan, suhu normal pada anak adalah 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Melewati suhu normal itu atau demam, umumnya bisa dipicu oleh infeksi pada tubuh anak akibat respon tubuh melawan serangan bakteri, parasit atau virus.
Demam pada anak, lanjutnya, juga dapat disebabkan oleh faktor non infeksi, yaitu dapat disebabkan hal seperti pasca imunisasi, tumbuh gigi, dehidrasi , hiperaktivitas dan lainnya.
Dokter Sugi mengatakan, untuk penanganan demam, bisa dilakukan dengan terapi farmakologi, yaitu dengan pemberian obat-obatan penurun panas. Selain itu, juga bisa dilakukan dengan terapi fisik yaitu dengan istirahat berbaring, kompres hangat dan banyak minum untuk menghindari dehidrasi.
"Untuk kompres hangat 10-15 menit dilipat ketiak dan selangkangan akan menurunkan panas lewat pori pori dan penguapan," ujarnya.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan, tambah dokter Sugi, yaitu melakukan kompres dingin. Tindakan ini justru akan meningkatkan pusat pengatur suhu di hipotalamus (timbulnya pengecilan pembuluh darah) sehingga berakibat meningkatkan suhu tubuh.
"Untuk pemberian obat paracetamol atau ibuprofen diharapkan ayah bunda harap cermat untuk membaca dosis sesuai berat badan dan kandungan yang terdapat pada etiket obat," dokter mengingatkan.
Sedangkan untuk pemberian terapi antibiotik hanya untuk infeksi bakteri saja, bukan untuk semua anak dengan demam. "Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak anda, karena terapi antibiotik harus tepat indikasi, waktu, dosis, selalu waspada bahaya resistensi," tuturnya.
Selanjutnya, jika demam ditemukan pada 8 kondisi tertentu, dokter Sugi mengingatkan agar segera bawa anak ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ada pun 8 kondisi demam pada anak yang harus dibawa ke dokter adalah pertama, usia anak kurang dari 3 bulan, tanpa memandang keadaan anak secara umum. Kedua, anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya. Ketiga, anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi lebih dari 39°c.
Keempat, anak semua usia yang suhunya lebih dari 40°c. Kelima, anak semua usia dengan kejang demam. Keenam, anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja.
Ketujuh, anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal. Kedelapan, anak yang demam disertai ruam anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter.
(don)