Israel Caplok Lagi Wilayah Palestina, Makam Nabi Ibrahim Dalam Bahaya
loading...
A
A
A
(Baca: PM Palestina: Israel Harus Hadapi Konsekuensi Soal Caplok Tepi Barat)
Dalam tindakan yang tidak biasa dan ilegal, hampir 800 pemukim Israel saat ini tinggal di jantung kota di bawah penjagaan militer yang ketat. Kota Tua, termasuk situs Masjid Ibrahimi, telah terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2017 dan dianggap sebagai situs yang terancam.
Masjid Ibrahimi, yang diyakini sebagai area tempat pemakaman Nabi Ibrahim, adalah suci bagi umat Islam dan Yahudi dan telah menjadi tempat ketegangan yang sering terjadi selama beberapa dekade.
Latar Belakang Sejarah
Masjid Al-Haram al-Ibrahimi terletak di sudut tenggara Hebron modern dan di jantung Kota Tua. Situs ini dianggap sebagai situs tersuci keempat dalam Islam dan situs tersuci kedua di Palestina. Bukti sejarah menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim (Abraham) tinggal di Hebron sekitar 4.000 tahun yang lalu. Dia memilih Hebron sebagai tempat pemakaman untuk istrinya Sarah, dan kemudian untuk dirinya sendiri, putranya Ishak, cucunya Yakub dan istri-istri mereka. Menurut beberapa sumber, itu juga makam Yusuf.
(Baca: Hamas: Rencana Israel Caplok Tepi Barat akan Temui Kegagalan)
Masjid Ibrahimi dibangun di dalam selungkup yang awalnya dibangun oleh Herodes Agung, yang memerintah Palestina selama periode Romawi awal antara 37 hingga 4 Sebelum Masehi. Itu dibangun dengan ashlars (batu purna) yang disusun besar, yang terbesar adalah 7,5 kali 1,4 meter (24,6 x 4,6 kaki), dan tinggi 15 meter.
Selama periode Bizantium, sebuah gereja diduga dibangun di dalam enklosur dan kemudian dihancurkan selama invasi Persia ke Palestina pada tahun 614 Masehi. Pada periode awal Islam, sebuah masjid dibangun di dalam enklosur.
Di bawah pemerintahan Islam, Masjid Ibrahimi diberi perhatian khusus, dan cenotaph para nabi dibangun dan dihiasi dengan permadani hijau yang disulam dengan ayat-ayat Alquran dan prasasti saleh lainnya. Selama periode ini, Hebron menjadi kota tersuci keempat di dunia Islam dan terminal spiritual bagi peziarah dan wisatawan di seluruh dunia.
Para penguasa, ulama, dan pengunjung Muslim Arab berturut-turut memuliakan dan menguduskan Masjid Ibrahimi di kota Hebron. Pada tahun 1967, pasukan militer Israel mengambil alih kota Hebron dan situs Masjid Ibrahimi.
Dalam tindakan yang tidak biasa dan ilegal, hampir 800 pemukim Israel saat ini tinggal di jantung kota di bawah penjagaan militer yang ketat. Kota Tua, termasuk situs Masjid Ibrahimi, telah terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2017 dan dianggap sebagai situs yang terancam.
Masjid Ibrahimi, yang diyakini sebagai area tempat pemakaman Nabi Ibrahim, adalah suci bagi umat Islam dan Yahudi dan telah menjadi tempat ketegangan yang sering terjadi selama beberapa dekade.
Latar Belakang Sejarah
Masjid Al-Haram al-Ibrahimi terletak di sudut tenggara Hebron modern dan di jantung Kota Tua. Situs ini dianggap sebagai situs tersuci keempat dalam Islam dan situs tersuci kedua di Palestina. Bukti sejarah menunjukkan bahwa Nabi Ibrahim (Abraham) tinggal di Hebron sekitar 4.000 tahun yang lalu. Dia memilih Hebron sebagai tempat pemakaman untuk istrinya Sarah, dan kemudian untuk dirinya sendiri, putranya Ishak, cucunya Yakub dan istri-istri mereka. Menurut beberapa sumber, itu juga makam Yusuf.
(Baca: Hamas: Rencana Israel Caplok Tepi Barat akan Temui Kegagalan)
Masjid Ibrahimi dibangun di dalam selungkup yang awalnya dibangun oleh Herodes Agung, yang memerintah Palestina selama periode Romawi awal antara 37 hingga 4 Sebelum Masehi. Itu dibangun dengan ashlars (batu purna) yang disusun besar, yang terbesar adalah 7,5 kali 1,4 meter (24,6 x 4,6 kaki), dan tinggi 15 meter.
Selama periode Bizantium, sebuah gereja diduga dibangun di dalam enklosur dan kemudian dihancurkan selama invasi Persia ke Palestina pada tahun 614 Masehi. Pada periode awal Islam, sebuah masjid dibangun di dalam enklosur.
Di bawah pemerintahan Islam, Masjid Ibrahimi diberi perhatian khusus, dan cenotaph para nabi dibangun dan dihiasi dengan permadani hijau yang disulam dengan ayat-ayat Alquran dan prasasti saleh lainnya. Selama periode ini, Hebron menjadi kota tersuci keempat di dunia Islam dan terminal spiritual bagi peziarah dan wisatawan di seluruh dunia.
Para penguasa, ulama, dan pengunjung Muslim Arab berturut-turut memuliakan dan menguduskan Masjid Ibrahimi di kota Hebron. Pada tahun 1967, pasukan militer Israel mengambil alih kota Hebron dan situs Masjid Ibrahimi.