Frans Go: Maluku dan NTT Wilayah Kaya Budaya dan Sumber Daya Alam

Rabu, 01 Mei 2024 - 12:14 WIB
loading...
Frans Go: Maluku dan NTT Wilayah Kaya Budaya dan Sumber Daya Alam
Pengamat Ketenagakerjaan dan Pendidikan Fransiskus Go. Foto/Istimewa
A A A
SEMARANG - Maluku dan Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah yang sesungguhnya kaya budaya, kearifan lokal, dan sumber daya alam. Namun demikian kedua Provinsi Kepulauan ini menghadapi permasalahan.

Hal tersebut disampaikan Pengamat Ketenagakerjaan dan Pendidikan Fransiskus Go di Gedung Teater Thomas Aquinas, Soegijapranata Catholic University (SCU), Semarang, Jawa Tengah, Selasa 30 April 2024.

Frans Go mengatakan Maluku sebagai Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, memiliki karakteristik yang berbeda dengan Provinsi lain di Kawasan Barat Indonesia dimana dampak konflik sosial, kemiskinan, dan kesenjangan sosial.



Potensi wilayah berbeda mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berbeda di setiap wilayah sehingga menciptakan kesenjangan ekonomi dan sosial. Menurut data BPS 2023, Maluku masuk dalam urutan 4 besar Provinsi termiskin di Indonesia.

Sementara NTT memiliki 1.192 pulau dan hanya sekitar 42 pulau yang dihuni dimana 5 pulau paling besar yaitu Pulau Flores, Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Lembata, dan Pulau Alor. NTT memiliki potensi sumber daya alam beragam yang pemanfaatannya belum optimal.

Banyak tanah terlantar. Masyarakat NTT juga hidup dalam kesenjangan pendapatan perkapita dan dibawah rata-rata nasional. ”Menurut data BPS Maret 2023, NTT masuk dalam urutan 3 besar Provinsi termiskin di Indonesia,” katanya.

Saat ini perekonomian Maluku terutama bergantung pada sektor pertanian seperti kelapa, cengkeh, pala, dan perikanan. Infrastruktur terutama di luar Ibukota Ambon, masih memerlukan peningkatan terutama akses transportasi dan ketersediaan listrik.



Pariwisata mulai berkembang di Maluku terutama dengan potensi alamnya yang indah seperti pantai, pulau-pulau kecil dan keanekaragaman hayati bawah laut. Sedangkan NTT memiliki potensi ekonomi yang besar dengan komoditas seperti kopi, cokelat, tebu, dan perikanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9178 seconds (0.1#10.140)