Banjir hingga Ketinggian 2 Meter Landa 9 Kecamatan di Aceh Utara
loading...
A
A
A
ACEH UTARA - Intensitas hujan tinggi sejak beberapa hari terakhir membuat sejumlah sungai kembalu jebol dan merendam sembilan kecematan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Ratusan rumah terendam dan jalan utara antara kecamatan tak bisa dilalui.
Data BPBD Aceh Utara, tiga sungai yang jebol adalah Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureto dan Sungai Krueng Pirak. Wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Dewantara, Sawang, Banda Baro, Got Girek, Matangwuli, Lhoksukon, Pirak Timur, Tanah Luas dan Kecamatan Samudera.
Baca juga: Liburan Berujung Duka, Bocah 6 Tahun Tewas Kesetrum Listrik saat Berwisata ke Water Park
Ketinggian air di permukiman warga sekitar 70 centimeter hingga 2 meter di dataran rendah. Jalan penghubung antara Kecamatan Lhoksukon dan Cot Girek ketinggian airnya mencapai 30 hingga 50 centimeter.
Seorang warga Sofyan Ismail mengatakan, banjir langganan ini terjadi akibat dua tanggul di desanya jebol dan belum diperbaiki. "Saya berharap pemerintah serius menangani banjir di Aceh Utara dan tanggul rusak diperbaiki," terang warga Desa Meunasah Jok ini.
Hal sama diungkapkan Ahmad Yuddin. Menurutnya, banjir kali ini akibat debit air terlalu banyak dalam sungai sehingga tanggul jebol dan merendam permukiman penduduk. Hingga Sabtu (1/1/2022) malam, banjir masih terpantau belum surut.
Data BPBD Aceh Utara, tiga sungai yang jebol adalah Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureto dan Sungai Krueng Pirak. Wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Dewantara, Sawang, Banda Baro, Got Girek, Matangwuli, Lhoksukon, Pirak Timur, Tanah Luas dan Kecamatan Samudera.
Baca juga: Liburan Berujung Duka, Bocah 6 Tahun Tewas Kesetrum Listrik saat Berwisata ke Water Park
Ketinggian air di permukiman warga sekitar 70 centimeter hingga 2 meter di dataran rendah. Jalan penghubung antara Kecamatan Lhoksukon dan Cot Girek ketinggian airnya mencapai 30 hingga 50 centimeter.
Seorang warga Sofyan Ismail mengatakan, banjir langganan ini terjadi akibat dua tanggul di desanya jebol dan belum diperbaiki. "Saya berharap pemerintah serius menangani banjir di Aceh Utara dan tanggul rusak diperbaiki," terang warga Desa Meunasah Jok ini.
Hal sama diungkapkan Ahmad Yuddin. Menurutnya, banjir kali ini akibat debit air terlalu banyak dalam sungai sehingga tanggul jebol dan merendam permukiman penduduk. Hingga Sabtu (1/1/2022) malam, banjir masih terpantau belum surut.
(msd)