Panembahan Senopati Libatkan Nyi Roro Kidul dan Pasukan Jin Taklukkan Pajang Tanpa Peperangan

Rabu, 29 Desember 2021 - 06:40 WIB
loading...
A A A
Tak kurang 10.000 orang prajurit Pajang dipersiapkan, Pangeran Benawa naik kuda di belakang ayahnya yang duduk di atas gajah. Di Prambanan mereka berhenti dan memperkuat pertahanan dengan meriam.

Kiai Adipati Mandaraka yang melihat potensi terjadinya pertempuran besar, mendesak Senapati agar pergi ke Gua Langse atau Gua Roro Kidul, sedangkan ia sendiri akan pergi ke Gunung Merapi untuk memohon bantuan. Setelah kembali dari Gua Langse, Senapati mengumpulkan 1.000 orang prajurit, 300 di antaranya di tempatkan di sebelah selatan Prambanan.

Mereka mendapat perintah, begitu terdengar suara letusan keluar dari Gunung Merapi, harus segera memukul canang Kiai Bicak dan berteriak-teriak, sebagai panglima di lapangan diangkat Tumenggung Mayang.

Pertempuran terjadi di dua tempat, pasukan Mataram pura-pura melarikan, tetapi orang - orang Pajang yang mengejarnya tiba-tiba diserang oleh pasukan Mataram dari dua arah dan diceraiberaikan. Gelap malam menghentikan pertempuran itu, kedua kubu kembali ke kubu pertahanan masing-masing.

Malam itu Gunung Merapi meletus di tengah-tengah kegelapan, hujan lebat, hujan debu, gempa bumi, banjir, dan gejala alam lain yang menyeramkan. Orang Mataram memukul canang Ki Bicak. Banjir menggenangi kubu Pajang, yang memaksa mereka melarikan diri dalam kebingungan, Sultan Pajang pun terseret dalam kekacauan itu.

Orang - orang Pajang, yang suka takhayul, tetapi mereka sudah banyak kehilangan semangat karena terpukul di medan perang. Apalagi setelah melihat alam mengamuk, kehilangan sama sekali sisa semangat juangnya dan lari tunggang langgang.
(msd)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)