Untung Suropati dan Perlawanan Terhadap VOC: Tewasnya Kapten Tack
loading...
A
A
A
UNTUNG Suropati merupakan contoh pahlawan nasional yang lahir dari perbudakan. Sejarawan asing menyebutnya kepala perampok yang tidak tahu diuntung, berkhianat terhadap kompeni, dan musuh yang harus dihancurkan.
Tetapi, pemerintah Indonesia menghargainya sebagai pahlawan gagah berani yang berjuang melawan Belanda. Dia dianugerahi gelar pahlawan nasional, berdasarkan SK Presiden No 106/TK/1975, pada tanggal 3 November 1975.
Riwayat hidupnya tidak jelas. Bapak dan ibunya tidak diketahui. Bahkan, nama kecilnya tidak ada yang tahu. Hanya tahun kelahirannya diketahui. Dia lahir di Bali, pada 1660 dan meninggal di Bangil, Jawa Timur, pada 5 Desember 1706.
Meski begitu, kisah perjuangannya begitu melegenda. Seperti apa? Berikut ulasan Cerita Pagi tentang Untung Suropati.
Sejak kecil, Untung Suropati tidak mengenal kasih sayang ibu dan bapak. Menurut Babad Tanah Jawi, dia dipungut dari kecil oleh Kapten Van Berber, perwira Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang bertugas di Makassar.
Dari Makassar, Untung kecil lalu dijual kepada seorang perwira VOC yang ada di Batavia bernama Moor sebagai budak. Karena selalu membawa keberuntungan bagi Moor, anak kecil itu kemudian diberi nama panggilan Untung.
Selama ikut dengan Moor, Untung banyak belajar tentang perang modern. Dia juga menjadi sangat tahu watak kolonial.
Pada usia 20 tahun, Untung di penjara oleh Moor karena berani menikahi putrinya Suzane. Dari pernikahannya itu, Untung memiliki seorang anak bernama Robert. Saat di penjara, Untung mengorganisir para tahanan dan berhasil kabur.
Tetapi, pemerintah Indonesia menghargainya sebagai pahlawan gagah berani yang berjuang melawan Belanda. Dia dianugerahi gelar pahlawan nasional, berdasarkan SK Presiden No 106/TK/1975, pada tanggal 3 November 1975.
Riwayat hidupnya tidak jelas. Bapak dan ibunya tidak diketahui. Bahkan, nama kecilnya tidak ada yang tahu. Hanya tahun kelahirannya diketahui. Dia lahir di Bali, pada 1660 dan meninggal di Bangil, Jawa Timur, pada 5 Desember 1706.
Meski begitu, kisah perjuangannya begitu melegenda. Seperti apa? Berikut ulasan Cerita Pagi tentang Untung Suropati.
Sejak kecil, Untung Suropati tidak mengenal kasih sayang ibu dan bapak. Menurut Babad Tanah Jawi, dia dipungut dari kecil oleh Kapten Van Berber, perwira Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang bertugas di Makassar.
Dari Makassar, Untung kecil lalu dijual kepada seorang perwira VOC yang ada di Batavia bernama Moor sebagai budak. Karena selalu membawa keberuntungan bagi Moor, anak kecil itu kemudian diberi nama panggilan Untung.
Selama ikut dengan Moor, Untung banyak belajar tentang perang modern. Dia juga menjadi sangat tahu watak kolonial.
Pada usia 20 tahun, Untung di penjara oleh Moor karena berani menikahi putrinya Suzane. Dari pernikahannya itu, Untung memiliki seorang anak bernama Robert. Saat di penjara, Untung mengorganisir para tahanan dan berhasil kabur.