1.600 Personel Polri Kawal Masa Transisi di Surabaya Raya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Tak kurang dari 1.600 personel diterjukan Polda Jatim guna mengawal masa transisi pasca-penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik).
Rencananya, Korps Bhayangkara tersebut akan menggelar operasi pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan . Kapolda Jatim Irjen Pol. M. Fadil Imran mengatakan, masa transisi di Surabaya berlangsung 14 hari terhitung mulai hari ini, Selasa (9/6/2020).
"Kami bersama Kodam V/Brawijaya akan menggelar operasi pendisiplinan. Utamanya di tempat-tempat keramaian akan dilakukan penjagaan. Check point masuk kota juga akan kami perketat, pusat keramaian juga kami awasi," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (9/6/2020).
Dalam operasi pendisplinan ini, imbuhnya, masyarakat yang tidak pakai masker diingatkan untuk memakainya. Di mal-mal misalnya yang kapasitasnya 1.000 supaya taat physical distancing harus 500 orang ( Baca: Butuh Uang dan Menganggur, Agus Kuras Isi Warung )
Manajemen mal juga harus bisa mengontrol kunjungan masyarakat di pasar, pedagang harus pakai face shield dan metode pengaturan jalur keluar masuk satu pintu. "Kami terjunkan sekitar 1.600. Namun jumlah ini masih akan ditambah personel dari Kodam V/Brawijaya," jelasnya.
Terkait patroli, jenderal polisi bintang dua ini menyebut pihaknya lebih mengedepankan pada tindakan yang persuasif. Kalaupun ada penegakan hukum itu menjadi instrumen yang terakhir dan penegakan hukumnya harus solutif. "Karena ini kan bukan pelanggaran pidana tapi perilaku untuk hidup sehat. Jadi harus solutif juga orang kan cari makan, jadi harus humanis," imbuh Fadil.
Fadil mengimbau masyarakat untuk senantiasa menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga selalu menjaga jarak aman satu meter. Sebab, menurut penelitian, pakai masker itu sudah 60 persen melindungi dari virus Corona. "Ditambah lagi cuci tangan tambah 10 persen perlindungannya, ditambah lagi jaga jarak 10 persen. Semoga kita bisa melalui masa normal baru ini," tandasnya.
Rencananya, Korps Bhayangkara tersebut akan menggelar operasi pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan . Kapolda Jatim Irjen Pol. M. Fadil Imran mengatakan, masa transisi di Surabaya berlangsung 14 hari terhitung mulai hari ini, Selasa (9/6/2020).
"Kami bersama Kodam V/Brawijaya akan menggelar operasi pendisiplinan. Utamanya di tempat-tempat keramaian akan dilakukan penjagaan. Check point masuk kota juga akan kami perketat, pusat keramaian juga kami awasi," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (9/6/2020).
Dalam operasi pendisplinan ini, imbuhnya, masyarakat yang tidak pakai masker diingatkan untuk memakainya. Di mal-mal misalnya yang kapasitasnya 1.000 supaya taat physical distancing harus 500 orang ( Baca: Butuh Uang dan Menganggur, Agus Kuras Isi Warung )
Manajemen mal juga harus bisa mengontrol kunjungan masyarakat di pasar, pedagang harus pakai face shield dan metode pengaturan jalur keluar masuk satu pintu. "Kami terjunkan sekitar 1.600. Namun jumlah ini masih akan ditambah personel dari Kodam V/Brawijaya," jelasnya.
Terkait patroli, jenderal polisi bintang dua ini menyebut pihaknya lebih mengedepankan pada tindakan yang persuasif. Kalaupun ada penegakan hukum itu menjadi instrumen yang terakhir dan penegakan hukumnya harus solutif. "Karena ini kan bukan pelanggaran pidana tapi perilaku untuk hidup sehat. Jadi harus solutif juga orang kan cari makan, jadi harus humanis," imbuh Fadil.
Fadil mengimbau masyarakat untuk senantiasa menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga selalu menjaga jarak aman satu meter. Sebab, menurut penelitian, pakai masker itu sudah 60 persen melindungi dari virus Corona. "Ditambah lagi cuci tangan tambah 10 persen perlindungannya, ditambah lagi jaga jarak 10 persen. Semoga kita bisa melalui masa normal baru ini," tandasnya.
(uka)