Alkitab Kuno Tahun 1894 Ini Memuat Kisah Kelahiran Yesus yang Ditulis Pakai Aksara Jawa

Kamis, 23 Desember 2021 - 15:22 WIB
loading...
Alkitab Kuno Tahun 1894...
Memiliki kegemaran mengumpulkan naskah dan buku kuno, seorang warga Bantul berhasil memiliki alkitab kuno dengan aksara Jawa cetakan tahun 1894. Foto/iNews TV/Trisna Purwoko
A A A
BANTUL - Kisah kelahiran Yesus dalam Alkitab Perjanjian Baru, dikisahkan secara utuh lengkap dengan ilustrasinya. Kisah tersebut, termuat dalam sebuah Alkitab kuno cetakan tahun 1894, dengan penulisan memakai aksara Jawa.



Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan tebal 467 halaman ini, cukup langka dan tidak seperti Alkitab pada umumnya, karena selain berisi ayat-ayat Alkitab dalam aksara Jawa, Alkitab ini juga berisi ilustrasi atau gambar dari ayat-ayat di dalamnya.



Lembaran-lembaran Alkitab kuno tersebut, masih terus dijaga dengan baik oleh warga Bantul, Jogjakarta, Indra Suro Unggeno. Dia memiliki Alkitab kuno berusia 127 tahun tersebut, sejak beberapa tahun lalu.



Alkitab kuno ini menjadi sangat berharga, karena selain cukup langka dan unik, terdapat beberapa catatan atau tulisan tangan berbahasa Belanda, yang diduga adalah tulisan tangan beberapa pastur atau misionaris yang pernah memilikinya untuk membantu menyebarkan agama Katolik di Indonesia.

Beberapa tulisan tangan pada beberapa lembaran Alkitab ini berisi daftar usia para nabi, dan nama pastur pemilik Alkitab, serta tahun kepemilikannya dari masa ke masa. Indra Suro Inggeno mengaku, berhasil mendapatkan Alkitab kuno ini dari salah seorang warga Jogjakarta yang telah menyimpan alkitab ini cukup lama.

"Dari hasil pencarian yang saya lakukan di internet, kemungkinan Alkitab kuno beraksara Jawa yang dicetak di Belanda pada tahun 1894 ini, merupakan Alkitab beraksara Jawa tertua yang ada di Indonesia, karena Alkitab beraksara Jawa yang berisi perjanjian lama dan dicetak tahun 1913 saat ini tersimpan di Museum Alkitab Indonesia," ungkapnya.



Indra Suro Inggeno saat ini memiliki dua buah Alkitab kuno beraksara Jawa, yang dicetak pada tahun 1894 dan 1933. Meskipun sama-sama beraksara Jawa, namun Alkitab cetakan tahun 1933 hanya berisi ayat-ayat dan tidak bergambar. Kondisi Alkitab kuno cetakan tahun 1894 saat ini masih cukup baik, dan bisa terbaca dengan jelas, meskipun ada beberapa lembaran yang sobek.

Karena kurangnya pengetahuan tentang aksara Jawa, pemilik Alkitab kuno ini akhirnya menggandeng komunitas aksara Jawa "Sego Jabung" Jogjakarta, untuk membantu membaca dan menerjemahkan tulisan dan catatan dari sejumlah para pastur atau misionaris yang pernah memiliki Alkitab. "Saya ingin merawatnya, dan menjadi museum mini di rumah," tuturnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3241 seconds (0.1#10.140)