Gus Muwafiq: Moderasi Beragama untuk Kedamaian dan Keutuhan NKRI

Selasa, 14 Desember 2021 - 13:05 WIB
loading...
A A A
“Konsep Ra’iyyah ini adalah konsep dimana hidup bersama dan saling bertanggungjawab. Kita bukan vox populi vox day bukan suara mayoritas itu adalah suara Tuhan karena itu bisa menjadi diktator,” tutur Gus Muwafiq.



Tapi, lanjutnya, kalau konsep Ra’iyyah adalah konsep rakyat dalam suatu kehidupan yang saling bertanggungjawab. “Walaupun muslim mayoritas tidak akan menjadi diktator karena semua hidup saling tanggungjawab. Dan khilafah itulah yang bisa menjadi diktator mayoritas,” tukas Gus Muwafiq.

Makanya dalam kehidupan beraneka ragam, berbangsa dan bernegara di Indonesia dengan puluhan agama, puluhan suku, itu sudah betul. Bahwa para pendiri bangsa menggunakan konsep Islam, dimana orang bisa saling bertanggung jawab dalam konsep Ra’iyyah yang bahasa Indonesia adalah rakyat.

Untuk itulah, Gus Muwafiq meminta kegiatan seperti Muktamar dan Halaqah Kiai/Nyai Muda dengan mengusun konsep moderasi beragama harus digelorakan dan dikembangkan.

Begitu juga media juga harus mendukung dengan menggaungkan konsep moderasi beragama ini agar menjadi gerakan sosial di masyarakat. Kalau itu terjadi, ia yakin perdamaian dan kemakmuran akan terwujud di Bumi Pertiwi.



“Kalau kita damai, tentram, kita pasti pasti makmur. Sebaliknya, bila rongrongan itu itu terus terjadi, kehidupan pasti tidak akan berjalan dengan baik,” pungkas Gus Muwafiq.

Muktamar Pemikiran dan Halaqah Kiai/Nyai Muda bertema “Menguatkan Moderasi Beragama Sebagai Gerakan Civil Society” diikuti kurang lebih 70 peserta yang terdiri para Kiai dan Nyai muda dari berbagai pondok pesantren di Pulau Jawa dan Madura.

Selain pembukaan diisi tausiah moderasi beragama oleh Gus Muwafiq, juga akan hadir para narasumber antara lain mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapuslitbang Bimas Agama Kemenag Prof Dr Adlin Sila, mantan Direktur Pencegahan BNPT Irjen Pol (purn) Hamli, KH Abdul Moqsith Ghazali, Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani, serta Ketua RMI PBNU Abdul Ghaffar Rozin.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7459 seconds (0.1#10.140)