Ibukota Israel Dinobatkan Sebagai Kota Paling Ramah Gay

Senin, 08 Juni 2020 - 10:43 WIB
loading...
A A A
Selain itu, dalam pelanggaran terhadap keputusan Mahkamah Agung, balai kota Yerusalem menolak untuk mendanai rumah bagi pemuda LGBTQ.

Setelah menerima indeks, Presiden Rivlin memuji dewan lokal sebagai sumber inspirasi untuk beroperasi dalam koalisi yang mencakup berbagai bagian masyarakat Israel. Koalisi ini, kata presiden, menunjukkan kerja sama antara komunitas agama dan sekuler serta Yahudi dan Arab, dan juga dapat bekerja bersama untuk kepentingan komunitas LGBTQ.

"Menjadi gay bukanlah penyakit," kata Rivlin."Dan tidak ada tempat di masyarakat Israel untuk terapi konversi," paparnya.

Menteri Yerusalem Rafi Peretz mendukung terapi konversi LGBTQ selama tahun terakhir masa jabatannya sebagai menteri pendidikan. Dukungannya itu menyebabkan kemarahan publik dan kecaman dari masyarakat.

Baca Juga : Puluhan Kasus Covid-19 Korsel Terkait Kelab Malam, LGBT Takut Tes

Hila Pe'er, kepala Satuan Tugas LGBTQ Israel, mengatakan bahwa pada saat banyak di masyarakat masih menderita homofobia dan diskriminasi, semua orang harus memastikan bahwa toleransi ditunjukkan oleh semua sektor masyarakat.

"Kami senang bekerja sama dengan pemerintah kota setempat untuk memajukan masyarakat," katanya, seraya menambahkan bahwa suara LGBTQ akan terus terdengar hingga ada kesetaraan penuh.
(sri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1095 seconds (0.1#10.140)