Hingga Siang Ini, Gunung Semeru Terus Menunjukkan Aktivitas Gempa
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terus menunjukkan aktivitas gempa pascameletus, Sabtu (4/12/2021) lalu.
Mengutip keterangan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui website magma.esdm.go.id, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami beberapa kali erupsi.
Baca juga: Potret Mengiris Hati Pengungsi Gunung Semeru, Tangis Pecah di Pelukan Khofifah
Berdasarkan laporan aktivitas Senin (6/12/2021) pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 2 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 17-20 mm, dan lama gempa 61-82 detik.
Selain itu, 2 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 22-24 mm dan lama gempa 240-380 detik serta 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-12 mm dan lama gempa 31-110 detik.
"Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 21-27°C," tulis PVMBG dalam website tersebut.
Dalam keterangan tersebut, masyarakat/ pengunjung/wisatawan diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 mm arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Baca juga: 27 Warga Lumajang Masih Hilang Pasca Erupsi Semeru, BPBD Kesulitan Mencari
"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," katanya.
Masyarakat juga diimbau menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Selain itu, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Masyarakat juga diimbau mwaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk.
Mengutip keterangan resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui website magma.esdm.go.id, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengalami beberapa kali erupsi.
Baca juga: Potret Mengiris Hati Pengungsi Gunung Semeru, Tangis Pecah di Pelukan Khofifah
Berdasarkan laporan aktivitas Senin (6/12/2021) pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Semeru mengalami 2 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 17-20 mm, dan lama gempa 61-82 detik.
Selain itu, 2 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 22-24 mm dan lama gempa 240-380 detik serta 7 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-12 mm dan lama gempa 31-110 detik.
"Gunung api tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 21-27°C," tulis PVMBG dalam website tersebut.
Dalam keterangan tersebut, masyarakat/ pengunjung/wisatawan diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 mm arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Baca juga: 27 Warga Lumajang Masih Hilang Pasca Erupsi Semeru, BPBD Kesulitan Mencari
"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," katanya.
Masyarakat juga diimbau menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Selain itu, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Masyarakat juga diimbau mwaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk.
(msd)