Kominfo Sosialisasi Migrasi ke TV Digital di Sulsel Lewat Pertunjukkan Seni Daerah
loading...
A
A
A
“Kalau sekarang satu frekuensi satu izin terbit satu lembaga penyiaran. Nah ada sekitar 723 lembaga penyiran, berarti ada 723 frekuensi yang dipakai oleh lembaga penyiaran. Sementara kalau digital, satu frekuensi bisa pakai enam atau tujuh jadi bisa kita efesiensi,” tutur Hari.
Sisa frekuensi yang ada nantinya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan sektor telekomunikasi. Pemanfaatan frekuensi itu salah satunya bisa dijadikan opsi jika terjadi blankspot untuk jaringan 4G.
“Bagi masuarakat siarannya nanti tidak ada semut-semut segala macam. Kalau digital yah suaranya jerni dan gambar lebih bagus. Kalau belum punya TV digital bisa beli Set Top Box yang semakin murah. Itu bisa untuk TV tabung dan segala macam,” sebutnya.
Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Selatan, Amson Padolo memgaku sudah mulai memasifkan sosialisasi migrasi TV analog ke digital tahun ini. Pihaknya sudah sering berkomunikasi dengan instansi-instansi terkait di setiap kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
"Sosialisasi kita telah lakukan dengan masif cuma memang perlu dimassifkan lagi karena sebagaimana yang kita ketahui masih banyak warga kita yang berada di pelosok itu yang perlu dijangkau terkait dengan perubahan ASO dan ini kita akan melibatkan semua unsur agar mensosialisasikannya kepada masyarakat,” kata dia.
Sosialisasi melalui media juga rencana akan ia lakukan agar jangkauan informasi mengenai migrasi ASO bisa semakin luas. Begitu pula melalui spanduk, baliho, atau flyer yang dipasang di setiap kantor-kantor pemerintahan dinilai cukip efektif untuk memperkenalkan rencana migrasi ini.
“Masyarakat pada saat melihat itu akan dapat mengerti dan memahami bahwa akan ada migrasi seperti itu. Mungkin bisa dipasang di kantor-kantor pemerintah khususnya di kantor desa atau kantor lain yang dapat lebih dikenal dan di mana aktivitas masyarakat itu sangat banyak di situ,” imbuhnya.
Kepala TVRI Stasiun Sulawesi Selatan, Jati Setyo Wahyu mengungkapkan TVRI sudah mulai lebih dahulu melaukan migrasi transmisi digital sejak 2017 lalu. Saat ini, bahkan TVRI sudah punya tiga satuan transmisi digital yang bisa melayani 13 kabupaten/kota.
“Jumlah persisnya kalau untuk di Sulsel mungkin sekitar 21 atau berapa tapi itukan nanti akan terbagi kepada tiga penyelenggara yang ada di Sulsel, dan TVRI sekarang untuk Sulsel untuk layanan Makassar sudah ada mitra yang bergabung,” bebernya.
Sisa frekuensi yang ada nantinya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan sektor telekomunikasi. Pemanfaatan frekuensi itu salah satunya bisa dijadikan opsi jika terjadi blankspot untuk jaringan 4G.
“Bagi masuarakat siarannya nanti tidak ada semut-semut segala macam. Kalau digital yah suaranya jerni dan gambar lebih bagus. Kalau belum punya TV digital bisa beli Set Top Box yang semakin murah. Itu bisa untuk TV tabung dan segala macam,” sebutnya.
Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Selatan, Amson Padolo memgaku sudah mulai memasifkan sosialisasi migrasi TV analog ke digital tahun ini. Pihaknya sudah sering berkomunikasi dengan instansi-instansi terkait di setiap kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
"Sosialisasi kita telah lakukan dengan masif cuma memang perlu dimassifkan lagi karena sebagaimana yang kita ketahui masih banyak warga kita yang berada di pelosok itu yang perlu dijangkau terkait dengan perubahan ASO dan ini kita akan melibatkan semua unsur agar mensosialisasikannya kepada masyarakat,” kata dia.
Sosialisasi melalui media juga rencana akan ia lakukan agar jangkauan informasi mengenai migrasi ASO bisa semakin luas. Begitu pula melalui spanduk, baliho, atau flyer yang dipasang di setiap kantor-kantor pemerintahan dinilai cukip efektif untuk memperkenalkan rencana migrasi ini.
“Masyarakat pada saat melihat itu akan dapat mengerti dan memahami bahwa akan ada migrasi seperti itu. Mungkin bisa dipasang di kantor-kantor pemerintah khususnya di kantor desa atau kantor lain yang dapat lebih dikenal dan di mana aktivitas masyarakat itu sangat banyak di situ,” imbuhnya.
Kepala TVRI Stasiun Sulawesi Selatan, Jati Setyo Wahyu mengungkapkan TVRI sudah mulai lebih dahulu melaukan migrasi transmisi digital sejak 2017 lalu. Saat ini, bahkan TVRI sudah punya tiga satuan transmisi digital yang bisa melayani 13 kabupaten/kota.
“Jumlah persisnya kalau untuk di Sulsel mungkin sekitar 21 atau berapa tapi itukan nanti akan terbagi kepada tiga penyelenggara yang ada di Sulsel, dan TVRI sekarang untuk Sulsel untuk layanan Makassar sudah ada mitra yang bergabung,” bebernya.