2 Kali Ditiduri Oknum Imam, Gadis di Bawah Umur Depresi dan Tak Mau Sekolah
loading...
A
A
A
GROBONGAN - Seorang imam mushola di Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) tega mencabuli dan menyetubuhi seorang gadis di bawah umur sebanyak dua kali. Akibat perbuatan bejatnya, korban kini mengalami depresi dan tidak mau sekolah.
Gadis yang diketahui berinisial NV (12) warga Desa Karangwader, Grobogan, Jateng, mengurung diri di rumah sejak beberapa minggu lalu. Ahmad Qumaidi, tokoh masyarakat Desa Karangwader menjelaskan, tingkah laku pelaku sudah sempat dicurigai oleh warga sejak dua bulan lalu. Pelaku, kata Ahmad, sering masuk ke rumah korban pada malam hari.
Awalnya warga sempat mencurigai hubungan gelap pelaku dengan orang tua korban. "Namun itu dibantah ibu korban dengan berani melakukan sumpah pocong untuk membuktikan bahwa dia benar-benar tidak melakukan perselingkuhan," terang Ahmad, Sabtu (27/11/2021).
Warga kemudian menggerebek hingga melakukan penyisiran di seluruh ruangan rumah korban dan menemukan pelaku bersembunyi di dalam kamar mandi. Pelaku akhirnya dipaksa keluar dari kamar mandi dan dibawa ke teras rumah, sementara korban dibawa ke ruang tamu.
"Mereka kemudian diinterogasi warga secara terpisah. Pelaku mengaku baru sekali menyetubuhi korban. Namun, korban yang saat ditanya orang tuanya mengaku sudah dua kali disetubuhi pelaku. Pelaku akhirnya mengakui bahwa perbuatannya sudah dilakukan sebanyak dua kali," beber Ahmad.
Menurut keterangan warga, pelaku yang berprofesi sebagai imam mushola tersebut memiliki kebiasaan buruk dan tak lazim dilakukan seorang tokoh agama yakni, sering mengintip tetangga yang sedang tidur melalui celah dinding rumah. Pelaku juga mengaku sering mengirimkan video porno ke handphone korban untuk mempengaruhi korban.
Saat peristiwa penggerebekan terjadi, ayah korban sedang bekerja di luar kota. Sementara Suwati, ibu korban yang kesehariannya berjualan di rumah tidak sedang sakit, tertidur pulas setelah minum obat. Sehingga dirinya tidak mengetahui jika pelaku datang dan masuk rumah.
Mengetahui rumah dalam kondisi sepi, pelaku langsung beraksi, masuk dan meniduri korban di atas tempat tidur yang berada di ruang tamu. Korban mengaku tidak bisa berteriak dan memberontak karena diancaman pelaku.
Kini, pelaku sudah ia tidak berani melawan karena dibawah ancaman pelaku sudah diamankan polisi setelah mendapat laporan dari keluarga korban. Pelaku kini menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan, Jawa Tengah.
Sementara keluarga korban dan warga kini berusaha memotivasi dan membangkitkan semangat korban yang masih dalam kondisi trauma berat.
Gadis yang diketahui berinisial NV (12) warga Desa Karangwader, Grobogan, Jateng, mengurung diri di rumah sejak beberapa minggu lalu. Ahmad Qumaidi, tokoh masyarakat Desa Karangwader menjelaskan, tingkah laku pelaku sudah sempat dicurigai oleh warga sejak dua bulan lalu. Pelaku, kata Ahmad, sering masuk ke rumah korban pada malam hari.
Awalnya warga sempat mencurigai hubungan gelap pelaku dengan orang tua korban. "Namun itu dibantah ibu korban dengan berani melakukan sumpah pocong untuk membuktikan bahwa dia benar-benar tidak melakukan perselingkuhan," terang Ahmad, Sabtu (27/11/2021).
Warga kemudian menggerebek hingga melakukan penyisiran di seluruh ruangan rumah korban dan menemukan pelaku bersembunyi di dalam kamar mandi. Pelaku akhirnya dipaksa keluar dari kamar mandi dan dibawa ke teras rumah, sementara korban dibawa ke ruang tamu.
"Mereka kemudian diinterogasi warga secara terpisah. Pelaku mengaku baru sekali menyetubuhi korban. Namun, korban yang saat ditanya orang tuanya mengaku sudah dua kali disetubuhi pelaku. Pelaku akhirnya mengakui bahwa perbuatannya sudah dilakukan sebanyak dua kali," beber Ahmad.
Menurut keterangan warga, pelaku yang berprofesi sebagai imam mushola tersebut memiliki kebiasaan buruk dan tak lazim dilakukan seorang tokoh agama yakni, sering mengintip tetangga yang sedang tidur melalui celah dinding rumah. Pelaku juga mengaku sering mengirimkan video porno ke handphone korban untuk mempengaruhi korban.
Saat peristiwa penggerebekan terjadi, ayah korban sedang bekerja di luar kota. Sementara Suwati, ibu korban yang kesehariannya berjualan di rumah tidak sedang sakit, tertidur pulas setelah minum obat. Sehingga dirinya tidak mengetahui jika pelaku datang dan masuk rumah.
Mengetahui rumah dalam kondisi sepi, pelaku langsung beraksi, masuk dan meniduri korban di atas tempat tidur yang berada di ruang tamu. Korban mengaku tidak bisa berteriak dan memberontak karena diancaman pelaku.
Kini, pelaku sudah ia tidak berani melawan karena dibawah ancaman pelaku sudah diamankan polisi setelah mendapat laporan dari keluarga korban. Pelaku kini menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Grobogan, Jawa Tengah.
Sementara keluarga korban dan warga kini berusaha memotivasi dan membangkitkan semangat korban yang masih dalam kondisi trauma berat.
(don)