Ribuan Warga Kediri Dirapid Test Covid-19 Massal
loading...
A
A
A
KEDIRI - Rapid test Covid-19 massal dilakukan kepada 1.533 warga Kediri Raya. Rapid test berlangsung di rumah sakit Kilisuci Kota Kediri atau dikenal sebagai rumah sakit khusus Covid-19.
Menurut Fauzan Adima, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, peserta rapid test massal adalah warga Kota dan Kabupaten Kediri yang terdata di Provinsi Jawa Timur.
"Dan kegiatan ini merupakan inisiasi Gubernur Jawa Timur yang berkolaborasi dengan bupati/walikota se Jatim," ujar Fauzan Adima dalam keterangan rilisnya Jumat malam (5/6/2020).
Rapid test massal Covid-19 berlangsung selama lima hari, yakni mulai Jumat (5/6) dan berakhir Selasa (9/6). Para peserta rapid test adalah orang orang yang beriwayat pernah berkontak erat dengan pasien Covid-19.
"Kriterianya orang yang punya kontak erat dengan penderita, OTG, ODP, dan PDP," terang Fauzan. Secara teknis, pelaksanaan rapid test massal bersifat proaktif.
Dengan mobil ambulans dan satpol PP, petugas kesehatan yang berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, menjemput peserta rapid test massal. Sesuai protokol kesehatan, setiap roda empat yang usai dipakai penjemputan dan pengantaran pulang, langsung disterilisasi dengan desinfektan.
"Peserta test mulai batita, balita sampai lansia," tambah Fauzan. Karena banyaknya peserta, rapid test massal mengambil tempat di halaman rumah sakit. Hasil rapid test langsung bisa diketahui kurang dari satu jam. Bagi yang diketahui reaktif, petugas langsung menindaklanjuti dengan swab test pada hari itu juga. Swab test berlangsung di dalam rumah sakit.
Fauzan mengatakan, tujuan pemeriksaan massal untuk mempercepat rapid test dan PCR. Dengan pemeriksaan massal upaya penanganan Covid-19 diharapkan bisa berjalan lebih cepat. "Mempercepat penanganan bagi pasien bahkan yang OTG sehingga mempercepat penanganan lebih lanjut, "pungkas Fauzan Adima.
Menurut Fauzan Adima, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri, peserta rapid test massal adalah warga Kota dan Kabupaten Kediri yang terdata di Provinsi Jawa Timur.
"Dan kegiatan ini merupakan inisiasi Gubernur Jawa Timur yang berkolaborasi dengan bupati/walikota se Jatim," ujar Fauzan Adima dalam keterangan rilisnya Jumat malam (5/6/2020).
Rapid test massal Covid-19 berlangsung selama lima hari, yakni mulai Jumat (5/6) dan berakhir Selasa (9/6). Para peserta rapid test adalah orang orang yang beriwayat pernah berkontak erat dengan pasien Covid-19.
"Kriterianya orang yang punya kontak erat dengan penderita, OTG, ODP, dan PDP," terang Fauzan. Secara teknis, pelaksanaan rapid test massal bersifat proaktif.
Dengan mobil ambulans dan satpol PP, petugas kesehatan yang berpakaian APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, menjemput peserta rapid test massal. Sesuai protokol kesehatan, setiap roda empat yang usai dipakai penjemputan dan pengantaran pulang, langsung disterilisasi dengan desinfektan.
"Peserta test mulai batita, balita sampai lansia," tambah Fauzan. Karena banyaknya peserta, rapid test massal mengambil tempat di halaman rumah sakit. Hasil rapid test langsung bisa diketahui kurang dari satu jam. Bagi yang diketahui reaktif, petugas langsung menindaklanjuti dengan swab test pada hari itu juga. Swab test berlangsung di dalam rumah sakit.
Fauzan mengatakan, tujuan pemeriksaan massal untuk mempercepat rapid test dan PCR. Dengan pemeriksaan massal upaya penanganan Covid-19 diharapkan bisa berjalan lebih cepat. "Mempercepat penanganan bagi pasien bahkan yang OTG sehingga mempercepat penanganan lebih lanjut, "pungkas Fauzan Adima.
(msd)