Vaksinasi Door to Door untuk Lansia di Makassar Dimulai Pekan Ini

Selasa, 16 November 2021 - 09:49 WIB
loading...
Vaksinasi Door to Door...
Sejumlah lansia mengikuti vaksinasi massal yang dilakukan di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Kamis (11/11/2021) Foto: iNewsTV/Frendy Christian
A A A
MAKASSAR - Vaksinasi lansia di Kota Makassar tercatat masih rendah. Sampai 15 November 2021, capaiannya baru di angka 6,49% dari target 101.284. Vaksinasi door to door segera dilakukan untuk menggenjot jumlah tersebut.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar , Nursaidah Sirajuddin mengatakan pihaknya mulai menerjunkan tim dari rumah ke rumah mulai pekan ini.

"Nah ini sekarang kita merencanakan untuk turun ke lansia dari Babin dan Babinkantibmas, ini turun bagaimana percepatan vaksinasi lansia. Minggu ini kita jalan, tadi sudah rapat dengan Dandim. Tadi kita sudah persiapkan tim-tim," ujar Nursaidah.



Dia mengatakan peningkatan angka vaksinasi lansia di Kota Makassar sangat menentukan penurunan status Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) yang masih berada pada level 2.

Untuk mecapai level 1, Makassar dituntut untuk bisa menggenjot vaksinasi lansia minimal 60%. "Kita berharap untuk menurunkan level Kota Makassar ke level I itu 60%. Kita harus mengejar lagi 24.000 lansia untuk capai 60%," ujarnya.

Meski sasaran utama vaksinasi tersebut adalah lansia, Ida sapaan akrabnya, mengatakan akan tetap menyasar segmen lainnya, termasuk remaja hingga kaum rentan.

Ida mengatakan telah mengantongi data rumah yang akan didatangi. Meski demikian, dia belum mengetahui pasti jumlahnya.



Sebelumnya, Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto juga meminta agar data vaksinasi ditata dengan baik. Pasalnya, masih ada data vaksinasi yang berantakan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

Hal itu berimbas pada data masyarakat di aplikasi PeduliLindungi . "Kita akan verifikasi, makanya selalu kalau kita bikin vaksinasi ada Dukcapil. Kadang tidak update alamatnya. Rata-rata di alamat, karena pindah tapi tidak update," ujarnya.

Sehingga Danny mengharapkan adanya kerja sama dari masyarakat untuk melaporkan data dirinya dengan benar.

"Kan harusnya enam bulan dia melapor, enam bulan baru terverifikasi, di situ masalahnya. Tapi bukan vaksinasi bodong. Kesalahannya dia tidak melapor," terang Danny.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1941 seconds (0.1#10.140)