Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Maros Capai 34 Persen
loading...
A
A
A
MAROS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros terus menggenjot vaksinasi Covid-19 demi membentuk kekebalan kelompok alias herd immunity. Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 pun menjadi momentum untuk mendongkrak capaian vaksinasi di daerah berjuluk Butta Salewangang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhamamad Yunus, mengatakan pihaknya terus menggenjot kebut vaksinasi untuk masyarakat Maros. "Yang perlu dibenahi dari segi kesehatan di Kabupaten Maros saat ini, yang paling utama adalah vaksinasi," katanya.
Dia menjelaskan saat ini capaian vaksin di Maros , baru sekitar 34 persen. "Sampai saat ini baru 34 persen. Kami menargetkan bisa meningkat diatas 50 persen dan keluar dari PPKM level 3," sebutnya.
Yunus mengaku kendala yang dihadapi selama proses vaksinasi adalah minat masyarakat yang semakin surut untuk mengikuti vaksinasi.
"Kalau dalam pelaksanaan vaksin kan harus dipersiapkan tiga hal, yakni logistik vaksin, vaksinator dan sasaran. Sayangnya di Kabupaten Maros, saat ini antusias masyarakat mengikuti vaksinasi mulai berkurang," paparnya.
Dia pun menghimbau kepada masyarakat agar segera melakukan vaksinasi. "Yang belum vaksin, mohon segera vaksin, ini untuk menjaga kekebalan tubuh menghindari adanya gelombang ketiga Covid-19," tuturnya.
Selain vaksinasi , program kesehatan yang harus digenjot kedepannya yakni kesehatan lingkungan masyarakat. "Selain itu program kesehatan yang akan menjadi perhatian kami juga kedepannya adalah kesehatan lingkungan masyarakat, masalah jamban sehat," imbuhnya.
Yunus mengatakan saat ini masyarakat di Maros yang memiliki jamban baru sekitar 54 persen. "54 persen itu dari 103 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Maros," tukasnya.
Angka ini, diakui Yunus meningkat jika dibandingkan tahun 2020. "Pada tahun 2020, persentasenya itu hanya 36 persen. Kemudian meningkat menjadi 54 persen, kami menargetkan pada akhir tahun sudah sampai 60 persen," terangnya.
Dia menambahkan saat ini, sudah ada dua kecamatan yang telah melakukan deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Maros.
"Sekarang dua kecamatan, yakni Mallawa dan Moncongloe telah melakukan deklarasi ODF yang artinya telah bebas dari perilaku buang air besar di sembarang tempat, dan akan menyusul beberapa Kecamatan lain," katanya.
Dalam rangka menyemarakkan hari kesehatan nasional (HKN) Pemerintah Kabupaten Maros juga menggelar berbagai kegiatan sosial mulai dari donor darah, pemeriksaan mata hingga vaksinasi massal.
Tak hanya itu, juga dilakukan kegiatan jalan santai dan kampanye langkah pencegahan Covid-19 melalui yel-yel dari tenaga kesehatan se- Kabupaten Maros .
Plt Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhamamad Yunus, mengatakan pihaknya terus menggenjot kebut vaksinasi untuk masyarakat Maros. "Yang perlu dibenahi dari segi kesehatan di Kabupaten Maros saat ini, yang paling utama adalah vaksinasi," katanya.
Dia menjelaskan saat ini capaian vaksin di Maros , baru sekitar 34 persen. "Sampai saat ini baru 34 persen. Kami menargetkan bisa meningkat diatas 50 persen dan keluar dari PPKM level 3," sebutnya.
Yunus mengaku kendala yang dihadapi selama proses vaksinasi adalah minat masyarakat yang semakin surut untuk mengikuti vaksinasi.
"Kalau dalam pelaksanaan vaksin kan harus dipersiapkan tiga hal, yakni logistik vaksin, vaksinator dan sasaran. Sayangnya di Kabupaten Maros, saat ini antusias masyarakat mengikuti vaksinasi mulai berkurang," paparnya.
Dia pun menghimbau kepada masyarakat agar segera melakukan vaksinasi. "Yang belum vaksin, mohon segera vaksin, ini untuk menjaga kekebalan tubuh menghindari adanya gelombang ketiga Covid-19," tuturnya.
Selain vaksinasi , program kesehatan yang harus digenjot kedepannya yakni kesehatan lingkungan masyarakat. "Selain itu program kesehatan yang akan menjadi perhatian kami juga kedepannya adalah kesehatan lingkungan masyarakat, masalah jamban sehat," imbuhnya.
Yunus mengatakan saat ini masyarakat di Maros yang memiliki jamban baru sekitar 54 persen. "54 persen itu dari 103 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Maros," tukasnya.
Angka ini, diakui Yunus meningkat jika dibandingkan tahun 2020. "Pada tahun 2020, persentasenya itu hanya 36 persen. Kemudian meningkat menjadi 54 persen, kami menargetkan pada akhir tahun sudah sampai 60 persen," terangnya.
Dia menambahkan saat ini, sudah ada dua kecamatan yang telah melakukan deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Maros.
"Sekarang dua kecamatan, yakni Mallawa dan Moncongloe telah melakukan deklarasi ODF yang artinya telah bebas dari perilaku buang air besar di sembarang tempat, dan akan menyusul beberapa Kecamatan lain," katanya.
Dalam rangka menyemarakkan hari kesehatan nasional (HKN) Pemerintah Kabupaten Maros juga menggelar berbagai kegiatan sosial mulai dari donor darah, pemeriksaan mata hingga vaksinasi massal.
Tak hanya itu, juga dilakukan kegiatan jalan santai dan kampanye langkah pencegahan Covid-19 melalui yel-yel dari tenaga kesehatan se- Kabupaten Maros .
(tri)