Perahu Terbalik di Bengawan Solo Bojonegoro, BPBD Jatim Kirim Tim Reaksi Cepat
loading...
A
A
A
BOJONEGORO - Masih hilangnya sejumlah korban akibat tenggelamnya perahu nambang (penyeberangan tradisional) dari Kecamatan Rengel, Tuban menuju Desa Semambung, Kanor, Bojonegoro direspons Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.
Usai menerima laporan kejadian, siang tadi, Rabu (3/11/2021), Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa langsung menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu pencarian korban hilang di sekitar lokasi kejadian aliran Sungai Bengawan Solo.
"Sebanyak 7 personel TRC BPBD Jatim langsung kami berangkatkan menuju lokasi kejadian dengan dilengkapi 2 unit perahu karet dan 3 unit alat penyelam," katanya.
Baca juga: Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Sejumlah Penumpang Hilang, 7 Selamat
Rencananya, personel TRC BPBD di lokasi kejadian akan melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan BPBD Bojonegoro, masyarakat dan perangkat desa setempat. Kalaksa BPBD Budi Santosa bersama Kasi Kedaruratan Satriyo Nurseno juga segera menyusul timnya menuju ke lokasi kejadian.
Berdasar laporan yang diterima BPBD Jatim, kecelakaan air tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Perahu penambang yang naas itu dikemudikan Kasian (60) dan Mardiani dengan jumlah penumpang yang masih belum teridentifikasi. Hingga pukul 13.00 Wib, sebanyak 10 penumpang berhasil diselamatkan dan 7 unit kendaraan roda dua berhasil ditemukan.
Diperkirakan jumlah korban sebanyak 23 orang. Adapun nama-nama korban selamat yang telah teridentifikasi adalah, Mardiani (Desa Semambung), Hafid (Desa Semambung), Mujianto (Rembang), Budi (Ngadirejo Tuban), Ari (Rengel Tuban), Sarmuji (Rengel Tuban), Adit (Maibit Rengel), Pasmiatun (Maibit Rengel), Aat (Sidorejo Tuban) dan Noviandik (Sidorejo Tuban).
Adapun Kasian, sang pengemudi perahu asal Desa Semambung Bojonegoro masih dalam pencarian bersama sejumlah nama lain, seperti, Erma (Semambung), Dian (Semambung) dan Koro (Rembang) berstatus pekerja proyek.
Usai menerima laporan kejadian, siang tadi, Rabu (3/11/2021), Kepala Pelaksana BPBD Jatim Budi Santosa langsung menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu pencarian korban hilang di sekitar lokasi kejadian aliran Sungai Bengawan Solo.
"Sebanyak 7 personel TRC BPBD Jatim langsung kami berangkatkan menuju lokasi kejadian dengan dilengkapi 2 unit perahu karet dan 3 unit alat penyelam," katanya.
Baca juga: Perahu Tenggelam di Bengawan Solo Sejumlah Penumpang Hilang, 7 Selamat
Rencananya, personel TRC BPBD di lokasi kejadian akan melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan BPBD Bojonegoro, masyarakat dan perangkat desa setempat. Kalaksa BPBD Budi Santosa bersama Kasi Kedaruratan Satriyo Nurseno juga segera menyusul timnya menuju ke lokasi kejadian.
Berdasar laporan yang diterima BPBD Jatim, kecelakaan air tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Perahu penambang yang naas itu dikemudikan Kasian (60) dan Mardiani dengan jumlah penumpang yang masih belum teridentifikasi. Hingga pukul 13.00 Wib, sebanyak 10 penumpang berhasil diselamatkan dan 7 unit kendaraan roda dua berhasil ditemukan.
Diperkirakan jumlah korban sebanyak 23 orang. Adapun nama-nama korban selamat yang telah teridentifikasi adalah, Mardiani (Desa Semambung), Hafid (Desa Semambung), Mujianto (Rembang), Budi (Ngadirejo Tuban), Ari (Rengel Tuban), Sarmuji (Rengel Tuban), Adit (Maibit Rengel), Pasmiatun (Maibit Rengel), Aat (Sidorejo Tuban) dan Noviandik (Sidorejo Tuban).
Adapun Kasian, sang pengemudi perahu asal Desa Semambung Bojonegoro masih dalam pencarian bersama sejumlah nama lain, seperti, Erma (Semambung), Dian (Semambung) dan Koro (Rembang) berstatus pekerja proyek.
(msd)