Ucap Sumpah Palapa yang Menggemparkan, Gajah Mada Ditertawakan dan Dicaci Maki
loading...
A
A
A
Duduk bersimpuh di hadapan Rani Kahuripan atau Bhre Kahuripan, serta dikelilingi para menteri, tiba-tiba suara Gajah Mada menggelegar menyatakan sumpah, yang isinya baru akan beristirahat setelah berhasil menaklukkan Nusantara.
Mahapatih Gajah Mada akan menanggalkan jabatan setelah Gurun, Seran, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik, mencium kaki Majapahit. Apa yang terjadi?. Suasana pertemuan sontak gempar. Banyak menteri yang terperangah.
Termasuk Bhre Kahuripan yang paska tewasnya Raja Jayanegara memegang tampuk pemerintahan Majapahit. Juga merasa takjub. Namun tidak halnya dengan Kembar, salah satu pejabat penting Majapahit yang ikut hadir di paseban. Kembar tertawa mengejek.
Di sela nada tawa yang memerahkan kuping, mulutnya juga menyemburkan caci maki. Kembar terang-terangan meragukan sumpah palapa Patih Gajah Mada. Begitu juga dengan pejabat penting lain, seperti Jabung Tarewes dan Lembu Peteng. Bersama pejabat yang lain, keduanya juga ikut terbahak-bahak.
" Gajah Mada merasa dihina, lalu turun dari paseban menghadap kaki sang rani," tulis Slamet Muljana dalam "Menuju Puncak Kemegahan, Sejarah Kerajaan Majapahit". Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit pada tahun 1336.
Ia menggantikan posisi Aria Tadah yang sudah lama mengeluh sulit memenuhi kewajibannya sebagai patih amangku bumi. Aria Tadah sendiri juga sudah lama menginginkan Gajah Mada menjadi penggantinya. Keinginan Aria Tadah sangat beralasan.
Mahapatih Gajah Mada akan menanggalkan jabatan setelah Gurun, Seran, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik, mencium kaki Majapahit. Apa yang terjadi?. Suasana pertemuan sontak gempar. Banyak menteri yang terperangah.
Termasuk Bhre Kahuripan yang paska tewasnya Raja Jayanegara memegang tampuk pemerintahan Majapahit. Juga merasa takjub. Namun tidak halnya dengan Kembar, salah satu pejabat penting Majapahit yang ikut hadir di paseban. Kembar tertawa mengejek.
Baca Juga
Di sela nada tawa yang memerahkan kuping, mulutnya juga menyemburkan caci maki. Kembar terang-terangan meragukan sumpah palapa Patih Gajah Mada. Begitu juga dengan pejabat penting lain, seperti Jabung Tarewes dan Lembu Peteng. Bersama pejabat yang lain, keduanya juga ikut terbahak-bahak.
" Gajah Mada merasa dihina, lalu turun dari paseban menghadap kaki sang rani," tulis Slamet Muljana dalam "Menuju Puncak Kemegahan, Sejarah Kerajaan Majapahit". Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit pada tahun 1336.
Ia menggantikan posisi Aria Tadah yang sudah lama mengeluh sulit memenuhi kewajibannya sebagai patih amangku bumi. Aria Tadah sendiri juga sudah lama menginginkan Gajah Mada menjadi penggantinya. Keinginan Aria Tadah sangat beralasan.
Baca Juga