Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Kendal, Rumah dan Tambak Rusak
loading...
A
A
A
KENDAL - Gelombang pasang perairan laut Jawa mengakibatkan sejumlah rumah warga di pesisir Pantai Ngebum Kaliwungu, Kendal rusak berat. Selain rumah, warga juga kehilangan tambak yang menjadi mata pencaharian utama. Kerugian diperkirakan hingga ratusan juta rupiah.
Kondisi pesisir Pantai Ngebum, Desa Mororejo, Kaliwungu, Kendal cukup memprihatinkan. Sebagian pantai rusak parah akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi . Pohon tumbang hingga fasilitas wisata rusak.
Salah seorang warga pesisir Pantai Ngebum, Mbah Jagung mengatakan, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi terjadi sejak sepekan terakhir dan menerjang tempat tinggal sekaligus tempat usaha dan tambak bibit bandeng miliknya. "Air laut masuk hingga ke dalam rumah dan mengakibatkan atapnya hampir roboh, ruang tamu hingga kamar tidur pun tidak terselamatkan," katanya.( )
Tambak bibit bandeng milik Mbah Jagung pun tak luput dari kerusakan akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. "Sekitar seperempat hektare tambak tertimbun pasir, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan hingga ratusan juta rupiah," katanya, Kamis (4/6/2020).
Mbah Jagung hanya bisa pasrah dengan bencana yang terjadi. Di samping penghasilannya terdampak akibat pandemi COVID-19 karena tempat wisata Pantai Ngebum ditutup, Mbah Jagung pun harus bertahan menghadapi cuaca ekstrem.
Kondisi pesisir Pantai Ngebum, Desa Mororejo, Kaliwungu, Kendal cukup memprihatinkan. Sebagian pantai rusak parah akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi . Pohon tumbang hingga fasilitas wisata rusak.
Salah seorang warga pesisir Pantai Ngebum, Mbah Jagung mengatakan, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi terjadi sejak sepekan terakhir dan menerjang tempat tinggal sekaligus tempat usaha dan tambak bibit bandeng miliknya. "Air laut masuk hingga ke dalam rumah dan mengakibatkan atapnya hampir roboh, ruang tamu hingga kamar tidur pun tidak terselamatkan," katanya.( )
Tambak bibit bandeng milik Mbah Jagung pun tak luput dari kerusakan akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. "Sekitar seperempat hektare tambak tertimbun pasir, kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan hingga ratusan juta rupiah," katanya, Kamis (4/6/2020).
Mbah Jagung hanya bisa pasrah dengan bencana yang terjadi. Di samping penghasilannya terdampak akibat pandemi COVID-19 karena tempat wisata Pantai Ngebum ditutup, Mbah Jagung pun harus bertahan menghadapi cuaca ekstrem.
(abd)