42 Warga Sagaranten Sukabumi Diduga Keracunan Makanan Pengajian

Senin, 25 Oktober 2021 - 19:46 WIB
loading...
42 Warga Sagaranten Sukabumi Diduga Keracunan Makanan Pengajian
Sebanyak 42 warga Sagaranten Sukabumi diduga keracunan makanan pengajian.Foto/Dharmawan Hadi
A A A
SUKABUMI - Puluhan warga Kampung Babakan Sirna RT 06/02, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, diduga keracunan makanan yang dikonsumsi usai acara pengajian, Senin (25/10/2021).

Sebanyak 42 korban mengalami mual, pusing dan muntah yang diduga keracunan, langsung dilarikan ke Puskesmas Sagaranten untuk mendapatkan penanganan medis dari petugas kesehatan.

Baca juga: Cuaca Esktrem, Sekolah dan Puluhan Rumah di Teugalbuleud Terendam Banjir

Kepala Puskesmas Sagaranten, Sudarna Sukmana mengatakan belum mempunyai bukti jika korban-korban tersebut keracunan. Namun melihat dari gelaja yang diderita diduga kuat pasien menderita keracunan makanan.

"Berdasarkan laporan Ketua RT setempat mengatakan bahwa sebelumnya pada hari Minggu kemarin di Kampung tersebut dilaksanakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW, panitia yang membuat makanan pada Minggu pukul 16.00 WIB sore," ujar Sudarna menerangkan kepada wartawan.

Namun, Sudarna menambahkan nasi baru dimakan pada malam harinya sekitar pukul 23.30 WIB. Setelah itu warga merasakan gelaja mual, pusing dan muntah-muntah pada esok harinya.

"Pada pukul 11.00 WIB siang tadi baru di evakuasi ke Puskesmas. Jumlahnya ada 42 orang, dari jumlah tersebut sudah ditangani pihak Puskesmas dengan perawatan maksimal. Untuk 10 orang diantaranya mendapatkan penanganan dengan cara infus, 7 orang sudah dipulangkan, serta sisanya dilakukan observasi," ujar Kepala Puskesmas.

Baca juga: Perkelahian 2 Rusa Jantan Berebut Betina di BKSDA Pangandaran Hingga Luka Parah

Sekretaris Camat Sagaranten, Ridwan Agus Mulyawan mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk mengevakuasi warga yang masih di rumah untuk segera di bawa ke pusat kesehatan.

"Kami menerjunkan petugas puskesmas dan BPBD untuk segera mengevakuasi warga yang masih berada di dalam rumah dan terkena gejala dan butuh pertolongan medis" pungkas Ridwan kepada wartawan
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2333 seconds (0.1#10.140)