Tim Dosen UWP Sulap Sampah Pasar Jadi Bahan Bakar Minyak dan Kompos

Minggu, 17 Oktober 2021 - 12:00 WIB
loading...
Tim Dosen UWP Sulap Sampah Pasar Jadi Bahan Bakar Minyak dan Kompos
Tim dosen UWP mampu menyulap sampah pasar menjadi bahan bakar minyak dan pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Sampah kerap menjadi masalah, khususnya di pasar. Banyaknya sampah terkadang luput dari perhatian para pedagang lantaran sibuk mengurusi dagangannya. Namun siapa sangka, sampah-sampah itu jika jatuh ditangan ahlinya bisa diolah menjadi bahan bakar minyak.

Seperti yang dilakukan dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya. Tim dosen UWP mampu menyulap sampah pasar menjadi bahan bakar minyak dan pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Baca juga: Gubernur Khofifah Siapkan Bonus bagi Peraih Medali PON XX Papua 2021, Kapan Cair?

Mereka adalah Astria Hindratmo, M. Hasan Abdullah dan Navik Kholili yang turun lapangan melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Ketiga dosen ini keliling di beberapa tempat, dan tertarik untuk memanfaatkan sampah-sampah yang berada di Pasar Desa Kujang Kabupaten Kediri. Mereka diskusi dan memutuskan untuk melakukan pengolahan sampah organik dan non organik supaya bisa berguna bagi masyarakat.

"Kami prihatin dengan keberadaan sampah di Pasar Kujang Kediri, kami berfikir untuk bisa memanfaatkannya," kata Astria Hindratmo, Ketua Tim PKM UWP Surabaya.

Baca juga: Nikmati Keindahan Blitar Selatan, Sandiaga Uno Kepincut Tukik dan Wayang Sri Kresna

Astria menuturkan, jika dilihat dari tumpukan sampah yang ada seolah tidak memiliki nilai, bahkan pemerintah setempat terkesan belum memperhatikan sampah-sampah tersebut. Sampah hanya dibakar, sementara asapnya mengganggu penduduk yang berada di sekitar pasar.

Kondisi ini diperparah dengan letak Desa Kujang yang sangat jauh dari pusat Pemerintah Kabupaten Kediri, tidak ada truk pengangkut sampah yang bersedia datang untuk mengambil sampah dan menempatkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Imbasnya, tumpukan sampah sangat banyak dan mengganggu warga sekitar. Bahkan saat dilakukan pembakaran, asapnya juga mengganggu daerah tersebut. "Jaraknya 30 KM antara desa dengan pemerintah kabupaten, jadi tidak ada truk sampah yang mengambil," tuturnya.

Astria menegaskan, dengan kondisi tersebut, pihaknya melakukan pendekatan dengan warga dan pejabat-pejabat setempat. Hasilnya, warga dan petugas pasar Desa Kunjang Kabupaten Kediri memiliki semangat tinggi untuk mengurangi jumlah tumpukan sampah pasar tiap hari dan mengurangi asap pembakaran sampah yang cukup mengganggu lingkungan.

"Kami putuskan untuk mengimplementasikan sejumlah alat dan mesin seperti mesin cacah sampah organik dan non organik, alat komposter, hingga reaktor pirolisis yang merupakan hasil hibah dari DRPM Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2977 seconds (0.1#10.140)