Produk Inovatif UMKM Binaan AMANAH Curi Perhatian Pengunjung Pesta Rakyat
loading...
A
A
A
BANDA ACEH - Produk-produk UMKM binaan Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) menarik perhatian pengunjung Pesta Rakyat di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, 26-30 Juli 2024. Salah satunya, minuman bir pala.
Produk tersebut diciptakan seorang mantan satpam bank bernama Ayuzar Saputra. “Ini namanya Berpala. Ada dua produk, yang pertama kita ciptakan itu Kopi Pala kemudian dicari pasangannya dapatlah bir pala,” katanya, Sabtu (27/7/2024).
Proses uji coba minuman berbahan dasar pala itu diakui memakan waktu selama enam bulan sampai dengan tercipta produk seperti sekarang. Ia mengaku berulang kali menyicipi minuman tersebut untuk menemukan rasa yang paling enak.
Selain itu, ia meneliti khasiat dari minuman tersebut untuk kesehatannya. Bahkan, ia juga meminta masukan dan kritikan dari orang-orang terdekatnya di rumah maupun tempat kerjanya sekitar 2018.
Setahun kemudian, Ayuzar atau yang akrab disapa Bogem akhirnya memproduksi dan mengurus perizinannya. “Cuma, ada permasalahan. Kita ini kan di provinsi syariah. Kalau bir itu identik dengan yang memabukkan, jadi, kita ganti dua kali, terakhir (dinamakan) Berpala,” ujarnya.
Sekilas, tampilan dari minuman Berpala itu memang mirip seperti bir karena sama-sama berbusa di bagian atasnya. Busa pada minuman tersebut keluar dari proses pengocokan sebelum disajikan dan diminum dalam keadaan dingin.
Di Showcase AMANAH itu, Bogem turut memeragakan cara penyajian minumannya agar lebih terasa nikmat saat dikonsumsi. Caranya, hanya dengan mengocok di dalam botolnya hingga mengeluarkan busa yang cukup banyak sebelum akhirnya dituangkan ke dalam gelas saji.
“Khasiatnya itu untuk orang yang insomnia. Habis itu, obat untuk diabetes juga melancarkan darah. Bisa juga untuk obat asam lambung, kembung,” tuturnya mengutip hasil penelitian dalam proses perizinan di BPOM.
Untuk menghasilkan minuman yang memiliki manfaat kesehatan, Bogem memilih bahan-bahan alami yakni buah pala dan madu untuk membuat Berpala. Sedangkan, kopi pala ditambahkan seduhan kopi Aceh.
Dalam sebulan, ia mengaku bisa memproduksi hingga ribuan botol seharga Rp25.000-160.000 tergantung ukuran botolnya. Produk-produknya itu pun telah dipasarkan secara luas di Pulau Sumatera, Jawa bahkan hingga ke Negara Jerman.
Produk tersebut diciptakan seorang mantan satpam bank bernama Ayuzar Saputra. “Ini namanya Berpala. Ada dua produk, yang pertama kita ciptakan itu Kopi Pala kemudian dicari pasangannya dapatlah bir pala,” katanya, Sabtu (27/7/2024).
Proses uji coba minuman berbahan dasar pala itu diakui memakan waktu selama enam bulan sampai dengan tercipta produk seperti sekarang. Ia mengaku berulang kali menyicipi minuman tersebut untuk menemukan rasa yang paling enak.
Selain itu, ia meneliti khasiat dari minuman tersebut untuk kesehatannya. Bahkan, ia juga meminta masukan dan kritikan dari orang-orang terdekatnya di rumah maupun tempat kerjanya sekitar 2018.
Setahun kemudian, Ayuzar atau yang akrab disapa Bogem akhirnya memproduksi dan mengurus perizinannya. “Cuma, ada permasalahan. Kita ini kan di provinsi syariah. Kalau bir itu identik dengan yang memabukkan, jadi, kita ganti dua kali, terakhir (dinamakan) Berpala,” ujarnya.
Sekilas, tampilan dari minuman Berpala itu memang mirip seperti bir karena sama-sama berbusa di bagian atasnya. Busa pada minuman tersebut keluar dari proses pengocokan sebelum disajikan dan diminum dalam keadaan dingin.
Di Showcase AMANAH itu, Bogem turut memeragakan cara penyajian minumannya agar lebih terasa nikmat saat dikonsumsi. Caranya, hanya dengan mengocok di dalam botolnya hingga mengeluarkan busa yang cukup banyak sebelum akhirnya dituangkan ke dalam gelas saji.
“Khasiatnya itu untuk orang yang insomnia. Habis itu, obat untuk diabetes juga melancarkan darah. Bisa juga untuk obat asam lambung, kembung,” tuturnya mengutip hasil penelitian dalam proses perizinan di BPOM.
Untuk menghasilkan minuman yang memiliki manfaat kesehatan, Bogem memilih bahan-bahan alami yakni buah pala dan madu untuk membuat Berpala. Sedangkan, kopi pala ditambahkan seduhan kopi Aceh.
Dalam sebulan, ia mengaku bisa memproduksi hingga ribuan botol seharga Rp25.000-160.000 tergantung ukuran botolnya. Produk-produknya itu pun telah dipasarkan secara luas di Pulau Sumatera, Jawa bahkan hingga ke Negara Jerman.