Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya

Rabu, 03 Juni 2020 - 04:18 WIB
loading...
A A A
"Jadi kita lakukan rapid test massal di beberapa tempat. Kadang lokasinya di sepanjang jalan, kadang pula di masjid dan sebagainya. Sampai hari ini rapid test kurang lebih sebanyak 27.000 orang," katanya.

Menkes Terawan Agus Putranto pun mengapresiasi langkah terpadu yang sudah dilakukan Risma. "Saya melihat ini luar biasa, etosnya, semangatnya, meski dengan keterbatasan (alat) dan itu luar biasa. Kalau orang lain boleh menilai yang lain, tapi saya melihat ini luar biasa," kata Terawan.

Terawan menilai, ada sisi lain yang luar biasa dari upaya yang telah dilakukan Risma. Saat rapid test massal yang digelar pemkot itu dapat memisahkan dan memetakan mana warga yang positif dan negatif. Terlebih, ketika diperiksa hasil rapid test reaktif namun swab negatif, maka bisa diketahui pula jika orang tersebut adalah calon untuk donor plasma.

"Nah, dia pasti punya imunitas terhadap COVID-19. Artinya, imunitas di masyarakat sudah tumbuh dengan luar biasa dan ibu sudah melakukan hal yang baik, memisahkan dan sebagainya. Mudah-mudahkan ini bisa terus terdukung dengan swab yang sudah didatangkan," katanya.

Untuk itu, Menkes menyatakan siap mendukung penuh Pemkot Surabaya dalam upaya percepatan penanganan COVID-19. Bahkan, dalam kesempatan itu, ia menawari langsung Wali Kota Risma untuk mendatangkan alat kesehatan jika kebutuhan di Surabaya masih kurang.

"Kalau kurang lagi nanti kita datangkan lagi, tidak usah khawatir bu. Bu Risma tinggal bilang saja. Jujur untuk PCR swab test itu rebutan seluruh dunia. Jadi kalau kita bisa dapatkan, maka Pak Doni (Kepala BNPB) ini luar biasa menjalin konektivitasnya. Namun, yang lebih sulit lagi adalah perjuangan ibu wali kota," jelasnya.

Kepala BNPB Doni Morando menyampaikan, kehadirannya di Surabaya ini atas instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan dukungan penuh kepada masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Pahlawan. "Kami mengikuti terus perkembangan Kota Surabaya. Jadi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Kota Surabaya saya rasa ini sudah sangat baik," kata Doni.

Menurutnya, adanya peningkatan kasus terkonfimasi positif di Surabaya karena kerja keras untuk mengambil sampel-sampel dari berbagai kawasan. Namun begitu, rupanya Pemkot Surabaya sudah memetakan beberapa tempat yang dinilai ada pandemi itu. "Tentunya ini tidak mudah juga untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya itu ada yang positif. Dan ini suatu langkah strategi yang cukup cerdas," katanya.
(eyt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2141 seconds (0.1#10.140)