Resmikan RS Lapangan Covid-19, Doni Monardo Minta Pasien Tidak Penuh
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Doni Monardo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meresmikan Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemprov Jatim, di Jalan Indrapura, Surabaya, Selasa(2/6/2020).
Hari ini, RS Lapangan Covid-19 ini, telah memasuki hari ketiga operasional. Dimana, sudah terdapat 23 orang pasien positif Covid-19 dengan kondisi ringan hingga sedang yang berdomisili di Surabaya. Dengan rincian, 13 orang pasien perempuan dan 10 orang pasien laki-laki.
Dalam sambutannnya, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan, apresiasinya kepada Gubernur Khofifah atas gagasannya untuk mendirikan RS Lapangan Covid-19 yang diperuntukkan bagi pasien positif dengan indikasi ringan hingga sedang.
Menurutnya, ini sangat penting karena akan bisa mengurangi beban RS rujukan. “Kita berharap RS rujukan tidak penuh dengan pasien, karena jika sampai penuh maka dokternya akan kelelahan. Sehingga tidak memiliki kesempatan untuk relaksasi,” terang Doni.
Untuk itu, imbuhnya, bagi pasien positif Covid-19 yang kondisinya ringan hingga sedang cukup dirawat di RS Lapangan. Keberadaan RS Lapangan ini memang sangat strategis. Dia berharap pasien-pasien yang berat bisa segera disembuhkan.
“Saya berpesan kepada masyarakat, untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Terlebih, penanganan atas pandemi ini juga belum bisa diketahui sampai kapan,” tandasnya.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Jatim dalam menggagas pembuatan RS Lapangan Covid-19. Pihaknya, juga akan terus mendukung upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mempercepat penanganan Covid-19. “Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kami akan mendukung semua upaya Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19,” katanya.
Gubernur Jatim Khofifah menjelaskan, saat ini RS Lapangan memiliki total kapasitas mencapai 271 bed. Jika terus dimaksimalkan maka kapasitasnya mampu mencapai hingga untuk 571 orang pasien.
Dengan ekstensifikasi ini, akan semakin banyak pasien positif kondisi ringan hingga sedang yang bisa ditampung untuk dilakukan perawatan. “Sehingga, daya tampung di RS rujukan bisa semakin besar,” ujarnya.
Untuk diketahui, RS Lapangan Covid-19 ini dibangun dengan dua basis utama. Yakni gedung dan tenda. Satu gedung utama dan lima ruangan berbasis tenda. Kelima tenda tersebut dibagi peruntukannya untuk tenda pasien wanita, tenda pasien pria, tenda screening dan tenda untuk keperluan administrasi.
Sedangkan untuk kesediaan tenaga kesehatan, Pemprov Jatim telah melakukan kolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Bersama IDI dan PPNI telah dilakukan perekrutan tenaga relawan guna pengoptimalan pelayanan medis bagi pasien. Dan hingga saat ini, telah dilakukan pembekalan relawan RS Lapangan untuk gelombang kedua.
Hari ini, RS Lapangan Covid-19 ini, telah memasuki hari ketiga operasional. Dimana, sudah terdapat 23 orang pasien positif Covid-19 dengan kondisi ringan hingga sedang yang berdomisili di Surabaya. Dengan rincian, 13 orang pasien perempuan dan 10 orang pasien laki-laki.
Dalam sambutannnya, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan, apresiasinya kepada Gubernur Khofifah atas gagasannya untuk mendirikan RS Lapangan Covid-19 yang diperuntukkan bagi pasien positif dengan indikasi ringan hingga sedang.
Menurutnya, ini sangat penting karena akan bisa mengurangi beban RS rujukan. “Kita berharap RS rujukan tidak penuh dengan pasien, karena jika sampai penuh maka dokternya akan kelelahan. Sehingga tidak memiliki kesempatan untuk relaksasi,” terang Doni.
Untuk itu, imbuhnya, bagi pasien positif Covid-19 yang kondisinya ringan hingga sedang cukup dirawat di RS Lapangan. Keberadaan RS Lapangan ini memang sangat strategis. Dia berharap pasien-pasien yang berat bisa segera disembuhkan.
“Saya berpesan kepada masyarakat, untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ini untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Terlebih, penanganan atas pandemi ini juga belum bisa diketahui sampai kapan,” tandasnya.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemprov Jatim dalam menggagas pembuatan RS Lapangan Covid-19. Pihaknya, juga akan terus mendukung upaya yang dilakukan Pemprov Jatim untuk mempercepat penanganan Covid-19. “Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kami akan mendukung semua upaya Pemprov Jatim dalam menangani Covid-19,” katanya.
Gubernur Jatim Khofifah menjelaskan, saat ini RS Lapangan memiliki total kapasitas mencapai 271 bed. Jika terus dimaksimalkan maka kapasitasnya mampu mencapai hingga untuk 571 orang pasien.
Dengan ekstensifikasi ini, akan semakin banyak pasien positif kondisi ringan hingga sedang yang bisa ditampung untuk dilakukan perawatan. “Sehingga, daya tampung di RS rujukan bisa semakin besar,” ujarnya.
Untuk diketahui, RS Lapangan Covid-19 ini dibangun dengan dua basis utama. Yakni gedung dan tenda. Satu gedung utama dan lima ruangan berbasis tenda. Kelima tenda tersebut dibagi peruntukannya untuk tenda pasien wanita, tenda pasien pria, tenda screening dan tenda untuk keperluan administrasi.
Sedangkan untuk kesediaan tenaga kesehatan, Pemprov Jatim telah melakukan kolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Bersama IDI dan PPNI telah dilakukan perekrutan tenaga relawan guna pengoptimalan pelayanan medis bagi pasien. Dan hingga saat ini, telah dilakukan pembekalan relawan RS Lapangan untuk gelombang kedua.
(msd)