Menunggu 10 tahun, Calon Jemaah Haji Ini Batal Berangkat Tahun Ini
loading...
A
A
A
SLEMAN - Calon jemaah haji asal Sleman ini sudah menunggu 10 tahun untuk berangkat ke Tanah Suci. Namun tahun ini dia gagal berangkat. Pemerintah memutuskan membatalkan pemberangkatan haji tahun ini.
Siswantoro, 55 warga Mancasan Lor Dero, Condongcatur, Depok, Sleman mengaku ikhlas. Awalnya saat mendengar kabar keputusan pemerintah membatalkan ibadah haji 1441 H/2020 dia mengaku merinding. Keberangkatan ibadah ke Tanah Suci telah dipersiapkan semua. Semua persyaratan sudah terpenuhi, termasuk pelunasan biayanya, tinggal berangkat saja. Meski demikian dia mengaku bisa menerima keputusan ini.
“Keputusan ini saya nilai tepat, untuk menyelamat jamaah, karena COVID-19 belum stabil,” kata Siswantoro, yang tergabung dalam KBIH Raudhah tersebut, Selasa (2/6/2020).
Dirinya juga tidak mempermasalahkan adanya keputusan tersebut. Sebab jika dipaksakan berangkat tentunya akan beresiko tinggi bagi keamanan dan keselamatan jamaah. Terlebih sebelum berangkat ada rangkaian agenda, seperti pamitan dengan bupati dan acara lainnya yang melibatkan orang banyak.
“Saya bisa meneima. Kebijakan ini untuk kebaikan bersama,” jelas karyawan FE UII tersebut.
Siswantoro sendiri rencana akan menunaikan ibadah haji berdua bersama istri dan sesuai jadwal akan berangkat tanggal 29 Juni 2020. Namun dengan pembatalan ini, harus menundannya. Meskipun sudah menunggu selama 10 tahun untuk menuaikan ibadah haji tersebut.
“Saya mendaftar haji tahun 2010. Tidak masalah tetap akan menunggu kabar selanjutnya dari pemerintah,” ungkapnya.
Dia juga tidak akan meminta kembali uang pelunanas haji, sebab niatnya memang untuk ibadah dan tetap akan menitipkan uang ke pemerintah. Bahkan jika untuk pemberangkatan tahun depan ada biaya lagi, akan mengikutinya. Sehingga dalam melaksanakan ibadah tidak ragu-ragu dan nyaman.
“Ini sudah menjadi skenario dari yang di Atas, bukan kebijakan sepihak,” paparnya.(Baca juga : Komnas Haji dan Umrah Apresiasi Sikap Tegas Menag Batalkan Haji 2020 )
Kepala Kemenag Sleman Sa’ban Nuroni mengatakan hingga pelunan tahap II biaya haji, warga Sleman yang sudah memenuhi kewajibannya sebanyak 1102 orang. Terdiri dari 1006 orang tahap 1 dan 96 orang tahap II.
“Hingga sekarang dari total 3.147 kuota DIY, secara yang sudah melunasi biaya hingga tahap II sudah 95.92%,“ terangnya.
Lihat Juga: Ini Tampang Bejat Ayah Kandung yang Rudapaksa dan Siksa Anak Perempuan 10 Tahun di Sleman
Siswantoro, 55 warga Mancasan Lor Dero, Condongcatur, Depok, Sleman mengaku ikhlas. Awalnya saat mendengar kabar keputusan pemerintah membatalkan ibadah haji 1441 H/2020 dia mengaku merinding. Keberangkatan ibadah ke Tanah Suci telah dipersiapkan semua. Semua persyaratan sudah terpenuhi, termasuk pelunasan biayanya, tinggal berangkat saja. Meski demikian dia mengaku bisa menerima keputusan ini.
“Keputusan ini saya nilai tepat, untuk menyelamat jamaah, karena COVID-19 belum stabil,” kata Siswantoro, yang tergabung dalam KBIH Raudhah tersebut, Selasa (2/6/2020).
Dirinya juga tidak mempermasalahkan adanya keputusan tersebut. Sebab jika dipaksakan berangkat tentunya akan beresiko tinggi bagi keamanan dan keselamatan jamaah. Terlebih sebelum berangkat ada rangkaian agenda, seperti pamitan dengan bupati dan acara lainnya yang melibatkan orang banyak.
“Saya bisa meneima. Kebijakan ini untuk kebaikan bersama,” jelas karyawan FE UII tersebut.
Siswantoro sendiri rencana akan menunaikan ibadah haji berdua bersama istri dan sesuai jadwal akan berangkat tanggal 29 Juni 2020. Namun dengan pembatalan ini, harus menundannya. Meskipun sudah menunggu selama 10 tahun untuk menuaikan ibadah haji tersebut.
“Saya mendaftar haji tahun 2010. Tidak masalah tetap akan menunggu kabar selanjutnya dari pemerintah,” ungkapnya.
Dia juga tidak akan meminta kembali uang pelunanas haji, sebab niatnya memang untuk ibadah dan tetap akan menitipkan uang ke pemerintah. Bahkan jika untuk pemberangkatan tahun depan ada biaya lagi, akan mengikutinya. Sehingga dalam melaksanakan ibadah tidak ragu-ragu dan nyaman.
“Ini sudah menjadi skenario dari yang di Atas, bukan kebijakan sepihak,” paparnya.(Baca juga : Komnas Haji dan Umrah Apresiasi Sikap Tegas Menag Batalkan Haji 2020 )
Kepala Kemenag Sleman Sa’ban Nuroni mengatakan hingga pelunan tahap II biaya haji, warga Sleman yang sudah memenuhi kewajibannya sebanyak 1102 orang. Terdiri dari 1006 orang tahap 1 dan 96 orang tahap II.
“Hingga sekarang dari total 3.147 kuota DIY, secara yang sudah melunasi biaya hingga tahap II sudah 95.92%,“ terangnya.
Lihat Juga: Ini Tampang Bejat Ayah Kandung yang Rudapaksa dan Siksa Anak Perempuan 10 Tahun di Sleman
(nun)