Komnas HAM Papua Sebut Aksi Kekerasan KKB Bercirikan Teroris

Rabu, 29 September 2021 - 12:42 WIB
loading...
Komnas HAM Papua Sebut Aksi Kekerasan KKB Bercirikan Teroris
Puskesmas dan tempat tinggal tenaga kesehatan dibakar KKB pimpinan Lamek Taplo di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) lalu. Foto/Ist
A A A
PEGUNUNGAN BINTANG - Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey mengatakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua melanggar hak asasi manusia.

Frits mengatakan pola aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB ini sama dengan penyerangan seperti di Nduga pada April 2021 lalu. Saat itu mereka menyerang guru di Nduga.



Dia pun mengecam kekerasan yang dilakukan oleh KKB atau TPNPB OPM terhadap pekerja kemanusiaan yang terjadi di Maybart, Papua Barat.

Menurut Frits, saat ini KKB terfragmentasi menjadi 3 kelompok besar, yaitu kelompok sipil bersenjata, kelompok yang dipelihara oleh korporasi, kelompok yang berjuang untuk suksesi politi



"TPNPB OPM sebelumnya tidak menyerang guru, mantri, bahkan melindungi sekolah dan rumah sakit. Namun saat ini gerakannya memiliki pola baru yang menyasar warga sipil," ungkapnya saat webinar internasional “The Local Wisdom And Threats Violent Non-state Actor: Terrorist and Rebels in Africa and Papua-Indonesia”, dikutip Rabu (29/9/2021).

Komnas HAM Papua Sebut Aksi Kekerasan KKB Bercirikan Teroris


Saat ini, kasus terbaru yang sedang ditangani oleh Komnas HAM adalah kekerasan di Kiwirok terhadap masyarakat dan tenaga kesehatan.

"Dari keterangan Lia, korban yang telah datang ke Komnas HAM, aksi tersebut telah memenuhi unsur pelanggaran HAM merujuk pada UU 39 Pasal 1 Poin 1. Aksi tersebut telah menghilangkan rasa aman, hak hidup, dan merupakan tindakan serangan langsung terhadap tenaga kesehatan," paparnya
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2663 seconds (0.1#10.140)