Simulasi PTM Jenjang SMP di Makassar Dimulai 4 Oktober

Selasa, 28 September 2021 - 08:22 WIB
loading...
Simulasi PTM Jenjang...
Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus dimatangkan. Rencananya, simulasi akan dimulai pada 4 Oktober nanti. Foto: Dok/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus dimatangkan. Rencananya, simulasi akan dimulai pada 4 Oktober nanti.

Hanya saja, proses pembukaan PTM akan dilakukan bertahap. Dimulai dari tingkat SMP dahulu. Kemudian disusul tingkat SD hingga TK/PAUD. Bergantung kondisi dan kesiapan masing-masing sekolah.

Wali Kota Makassar , Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan pembukaan PTM ini dilakukan dengan sangat hati-hati. Ia tidak ingin kondisi yang dialami di DKI Jakarta ikut terjadi di Kota Makassar.

“Nanti konsepnya setiap kecamatan ada satu SMP negeri dan satu SMP swasta dulu untuk lakukan simulasi. Jadi kita mulaimya dari SMP dulu,” kata dia, di Balai Kota Makassar, Senin (27/9/2021).



Danny mengemukakan, jika hasil simulasinya tidak menunjukkan kenaikan kasus yang signifikan, maka akan dilanjutkan secara bertahap.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar juga telah menyiapkan skema pemantauan pelaksanaan PTM secara berkala. Nantinya, peserta didik akan menjalani monitoring menggunakan GeNose untuk mendeteksi kesehatan paru-parunya.

“Tes GeNose itu bukan untuk mendeteksi Covid. Hanya memeriksa paru-parunya. Kemudian nanti setiap satu bulan kita akan lakukan testing antigen lagi,” ungkap Danny.

Selain itu, Danny juga akan kembali mengaktifkan call center di Lapangan Karebosi sebagai pusat informasi pelaksanaan PTM. Sehingga, jika terjadi sesuatu maka bisa segera dilakukan tindakan.

“Kita juga masih menunggu kesiapan dari setiap kecamatan. Karena menurut epidomiolog ada beberapa kecamatan yang kasusnya belum turun secara drastis,” tukasnya.



Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Nielma Palamba mengatakan, pihaknya sudah melakukan validasi dan verifikasi pada Juni lalu untuk persiapan PTM. Hanya saja, lonjakan kasus membuat prosesnya diurungkan.

Data yang mereka dapatkan Juni lalu, ada empat dari 15 kecamatan yang belum layak melaksanakan PTM, yakni di Kecamatan Mariso, Manggala, Tallo, dan Rappocini.

Nielma memaparkan, ada empat indikator yang dilihat dalam verifikasi dan validasi kelayakan sekolah dalam PTM. Dilihat dari sisi administrasi, sarana dan prasaranan, kesiapan belajar, serta faktor risiko.

“Berdasarkan hasil verifikasi dan validali untuk PAUD hasil yang kami dapatkan untuk administrasinya 98 persen sarana prasarana 89,5 persen, kemudian kesiapan tatap belajar 89,5 persen dan faktor resikonya 53,40 persen,” urainya.



Ambang batas layak untuk melaksanakan PTM adalah 90 persen. Makanya secara keseluruhan PAUD dinyatakan belum layak melaksanakn PTM. Sebab ada beberapa komponen yang tidak menembus ambang batas yang sudah ditetapkan.

Sementara data SD Negeri, pada indikator admninistrasinya 98 persen. Sarana dan prasarananya dikatakan layak karena 96,8 persen. Persiapan belajar juga layak. Faktor risikonya 15 persen. Sehingga tidak berisiko dan layak melaksanakan PTM.

“SMP Negeri administrasi semua 100 persen terpenuhi, sarana dan prasarana 97,4 persen layak dan kesiapannya belajar 99,0 persen dikatakan layak dan faktor risikonya 10 persen dikatakan tidak berisiko untuk PTM,” pungkasnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2331 seconds (0.1#10.140)