500 Warga Solo Dilaporkan Pulang Kampung Sebelum Larangan Mudik
loading...
A
A
A
SOLO - Sekitar 500 warga Solo dilaporkan telah pulang dari perantauan sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberlakukan larangan untuk mudik. Mereka yang terdeteksi pulang kampung oleh Pemkot setempat langsung dikarantina di tempat khusus atau karantina mandiri.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan, sekitar 137 pemudik telah masuk ke lokasi karantina yang disiapkan di gedung Graha Wisata Niaga, Jalan Slamet Riyadi, kawasan Sriwedari Solo. Selain itu juga pemudik yang diwajibkan karantina mandiri di rumah setelah pulang dari perantauan. “Jumlahnya sekitar 400 orang, mereka juga dimonitor terus,” kata Ahyani, Selasa (21/4/2020).
Pemantauan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang menjadi area tempat tinggal pemudik yang bersangkutan. Pihaknya berharap larangan mudik yang diputuskan pemerintah pusat dapat menekan angka pemudik yang diperkirakan terus terjadi hingga Lebaran nanti. Sebab meski dilarang, namun kemungkinan pemudik nekat pulang kampung diprediksi masih ada.
Untuk saat ini saja, pemudik mulai kucing kucingan agar tidak dikarantina di tempat yang disiapkan Pemkot Solo. Mereka diantaranya memilih turun di jalan sebelum sampai di Terminal Tirtonadi, Solo. Sebab di terminal sudah ada petugas yang menjaring kedatangan pemudik. “Mereka turun di tengah jalan lalu naik ojek online,” ungkapnya.
Meski demikian, mereka tetap terjaring mengingat di tingkat RT dan RW juga telah siap mendeteksi kedatangan pemudik. Kota Solo sendiri juga merupakan titik transit para pemudik yang berasal dari kabupaten di sekitarnya. Sehingga, jumlah mereka diperkirakan ribuan sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah asal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan, sekitar 137 pemudik telah masuk ke lokasi karantina yang disiapkan di gedung Graha Wisata Niaga, Jalan Slamet Riyadi, kawasan Sriwedari Solo. Selain itu juga pemudik yang diwajibkan karantina mandiri di rumah setelah pulang dari perantauan. “Jumlahnya sekitar 400 orang, mereka juga dimonitor terus,” kata Ahyani, Selasa (21/4/2020).
Pemantauan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang menjadi area tempat tinggal pemudik yang bersangkutan. Pihaknya berharap larangan mudik yang diputuskan pemerintah pusat dapat menekan angka pemudik yang diperkirakan terus terjadi hingga Lebaran nanti. Sebab meski dilarang, namun kemungkinan pemudik nekat pulang kampung diprediksi masih ada.
Untuk saat ini saja, pemudik mulai kucing kucingan agar tidak dikarantina di tempat yang disiapkan Pemkot Solo. Mereka diantaranya memilih turun di jalan sebelum sampai di Terminal Tirtonadi, Solo. Sebab di terminal sudah ada petugas yang menjaring kedatangan pemudik. “Mereka turun di tengah jalan lalu naik ojek online,” ungkapnya.
Meski demikian, mereka tetap terjaring mengingat di tingkat RT dan RW juga telah siap mendeteksi kedatangan pemudik. Kota Solo sendiri juga merupakan titik transit para pemudik yang berasal dari kabupaten di sekitarnya. Sehingga, jumlah mereka diperkirakan ribuan sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah asal.
(nun)