Kasus Anak Ditukar Sembako, Sosiolog: Evaluasi Pengawasan Orang Tua
loading...
A
A
A
Di sisi lain, kata dia, kemajuan di bidang ekonomi semestinya berjalan seiring dengan kemajuan sosial. Termasuk di dalamnya cara mendidik dan menjaga keamanan anak-anak. Termasuk di dalamnya bagaimana masyarakat atau komunitas terdekat anak-anak mengambil peran di dalamnya.
Ramli bilang, peran tetangga atau orang-orang dewasa di sekeliling anak-anak harus mampu memberi perlindungan dan rasa aman. Dengan begitu juga, segala hal yang mencurigakan, terlebih jika melihat kejadiannya jadi perhatian semua. Ini seharusnya menjadi perilaku sosial standar," tegasnya.
Dia mencontohkan beberapa cara untuk mewujudkan hal itu bisa dilakukan, di antara keguyuban bertetangga yang menurutnya, kini mulai pudar bisa diupayakan kembali melalui cara-cara yang lebih terencana. Jika sudah begitu, diharapkan ada terbangun rasa saling peduli seperti di masyarakat pedesaan.
"Karena bagaimanapun kita tengah hidup dalam masyarakat yang sudah berubah dengan sistem sosialnya yang juga banyak memerlukan penyesuaian-penyesuaian agar tetap berfungsi, termasuk dalam menjamin keamanan bagi anak-anak," tukas Ramli.
Ramli berharap, kejadian ini menjadi perhatian serius pemerintah berikut aparat kepolisian untuk mengungkap motif sesungguhnya. "Ini jelas membahayakan bagi anak-anak yang begitu rentan dalam kondisi sosial. Ini juga akan berdampak pada kondisi psikologis anak-anak bila kejadian ini terus terulang," tutupnya.
Dari catatan Sindonews, kasus penipuan disertai penculikan anak ditukar beras atau tabung elpiji 3 Kg setidaknya sudah lima kali terjadi di Kota Makassar. Terbaru, korbannya adalah MAR, bocah laki-laki berumur 10 tahun yang diculik orang tak dikenal setelah diimingi uang belasan ribu rupiah. Korban diangkut menggunakan motor dari rumahnya sekitar Jalan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Selasa (7/9/2021) lalu.
Lelaki misterius itu, membonceng MAR ke sebuah warung kelontong di Jalan Pelita Raya, Kecamatan Rappocini. Di sana terduga pelaku membawa kabur tiga karung beras dengan total berat 35 Kilogram.
Kasus dengan modus serupa pernah dialami bocah 10 tahun berinisial A, warga Kecamatan Panakkukang yang diculik dan ditukar 4 tabung gas 3 Kg di Kecamatan Rappocini pada Selasa (18/5/2021). Terduga pelaku mengimingi-imingi korban uang Rp5.000 untuk melancarkan aksi kejahatannya.
Tahun 2020 lalu, peristiwa penculikan juga dialami Ad, bocah laki-laki berusia tujuh tahun. Korban diculik dua orang pria tak dikenal menggunakan sepeda motor di Jalan Maccini Raya, Kecamatan Makassar, Jumat (25/12/2020) lalu. Ad dibawa pelaku ke sebuah toko di Jalan Pongtiku, Kecamatan Makassar. Belakangan korban ditukar dua karung beras oleh pelaku.
Ramli bilang, peran tetangga atau orang-orang dewasa di sekeliling anak-anak harus mampu memberi perlindungan dan rasa aman. Dengan begitu juga, segala hal yang mencurigakan, terlebih jika melihat kejadiannya jadi perhatian semua. Ini seharusnya menjadi perilaku sosial standar," tegasnya.
Dia mencontohkan beberapa cara untuk mewujudkan hal itu bisa dilakukan, di antara keguyuban bertetangga yang menurutnya, kini mulai pudar bisa diupayakan kembali melalui cara-cara yang lebih terencana. Jika sudah begitu, diharapkan ada terbangun rasa saling peduli seperti di masyarakat pedesaan.
"Karena bagaimanapun kita tengah hidup dalam masyarakat yang sudah berubah dengan sistem sosialnya yang juga banyak memerlukan penyesuaian-penyesuaian agar tetap berfungsi, termasuk dalam menjamin keamanan bagi anak-anak," tukas Ramli.
Ramli berharap, kejadian ini menjadi perhatian serius pemerintah berikut aparat kepolisian untuk mengungkap motif sesungguhnya. "Ini jelas membahayakan bagi anak-anak yang begitu rentan dalam kondisi sosial. Ini juga akan berdampak pada kondisi psikologis anak-anak bila kejadian ini terus terulang," tutupnya.
Dari catatan Sindonews, kasus penipuan disertai penculikan anak ditukar beras atau tabung elpiji 3 Kg setidaknya sudah lima kali terjadi di Kota Makassar. Terbaru, korbannya adalah MAR, bocah laki-laki berumur 10 tahun yang diculik orang tak dikenal setelah diimingi uang belasan ribu rupiah. Korban diangkut menggunakan motor dari rumahnya sekitar Jalan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Selasa (7/9/2021) lalu.
Lelaki misterius itu, membonceng MAR ke sebuah warung kelontong di Jalan Pelita Raya, Kecamatan Rappocini. Di sana terduga pelaku membawa kabur tiga karung beras dengan total berat 35 Kilogram.
Kasus dengan modus serupa pernah dialami bocah 10 tahun berinisial A, warga Kecamatan Panakkukang yang diculik dan ditukar 4 tabung gas 3 Kg di Kecamatan Rappocini pada Selasa (18/5/2021). Terduga pelaku mengimingi-imingi korban uang Rp5.000 untuk melancarkan aksi kejahatannya.
Tahun 2020 lalu, peristiwa penculikan juga dialami Ad, bocah laki-laki berusia tujuh tahun. Korban diculik dua orang pria tak dikenal menggunakan sepeda motor di Jalan Maccini Raya, Kecamatan Makassar, Jumat (25/12/2020) lalu. Ad dibawa pelaku ke sebuah toko di Jalan Pongtiku, Kecamatan Makassar. Belakangan korban ditukar dua karung beras oleh pelaku.