Soal Skenario Suap, Sopir Pribadi AS dan ER Ngaku Tak Ada Kaitannya dengan NA
loading...
A
A
A
"Pak Edy kasi tau saya, kalau dalam koper itu ada uang, tapi tidak disampaikan berapa jumlahnya. Dan itu hanya sekali saja. Uang itu untuk siapa, saya juga tidak tahu," terang Irfandi yang kali ini menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK).
Kesaksian hampir sama juga dilontarkan Nuryadi, sopir Agung Sucipto. Tugasnya hanya mengantar bosnya tersebut bertemu Edy dan menyerahkan uang.
"Yang disebut hanya bertemu dengan Pak Edy, tidak ada yang lain Pak. Setelah bertemu Pak Edy, kami langsung pulang ke Bulukumba. Baru di perbatasan Takalar-Jeneponto, kami ditahan KPK ," ucapnya.
Keterangan lain Nuryadi juga menyebutkan, kalau dia tidak pernah mengantarkan dan atau melihat Agung Sucipto membawa koper maupun dokumen lain ke rumah jabatan gubernur dan bertemu NA.
"Hanya kepada Edy Rahmat saya lihat diberikan dokumen. Tapi isinya saya tidak tahu," jawabnya kepada JPU KPK.
Kesaksian hampir sama juga dilontarkan Nuryadi, sopir Agung Sucipto. Tugasnya hanya mengantar bosnya tersebut bertemu Edy dan menyerahkan uang.
"Yang disebut hanya bertemu dengan Pak Edy, tidak ada yang lain Pak. Setelah bertemu Pak Edy, kami langsung pulang ke Bulukumba. Baru di perbatasan Takalar-Jeneponto, kami ditahan KPK ," ucapnya.
Keterangan lain Nuryadi juga menyebutkan, kalau dia tidak pernah mengantarkan dan atau melihat Agung Sucipto membawa koper maupun dokumen lain ke rumah jabatan gubernur dan bertemu NA.
"Hanya kepada Edy Rahmat saya lihat diberikan dokumen. Tapi isinya saya tidak tahu," jawabnya kepada JPU KPK.
(agn)