Pasca-Teror Penembakan KKB Terhadap Rombongan Danrem, Warga Maybrat Papua Barat Mengungsi
loading...
A
A
A
MAYBRAT - Puluhan warga Aifat Raya, Kabupaten Maybrat, Papua Bara t memilih mengungsi pasca penyerangan terhadap rombongan Danrem 181/PVT Brigjen TNI Indra Heri dan tim Yonif Raider 762. Mereka memilih mengungsi ke Ayamaru dan Sorong karena takut ancaman teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau lebih dikenal sebagai Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, memang ada laporan warga yang mengungsi karena takut diancam oleh KNPB. "Warga ada yang melapor ke Pos Gabungan TNI-Polri dan bahkan ada yang langsung mengungsi ke rumah keluarganya di Sorong. Mereka tak berani kembali ke kampung karena alasan keamanan karena diancam oleh KNPB," kata Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron kepada SINDOnews, Rabu (8/9/2021).
Karenanya, kata Kapendam XVIII/Kasuari, Pasukan gabungan TNI/Polri terus melakukan patroli dan membentuk pos-pos gabungan keamanan di wilayah tersebut.
"Saat ini situasi Maybrat sudah kondusif dengan ditempatkannya pos gabungan TNI-Polri. Kita telah mengantongi nama-nama pelaku penyerangan terhadap rombongan Danrem," kata Kapendam XVIII/Kasuari.
Kapendam mengimbau kepada warga masyarakat Aifat raya untuk segera kembali ke rumahnya masing-masing. "Pasukan gabungan TNI-Polri menjamin keamanan warga kampung," tandasnya.
Sebelumnya KNPB merusak jembatan sebelum menembaki rombongan Danrem 181/PVT Brigjen TNI Indra Heri di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat, Papua Barat. KKB kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggergaji jembatan kayu sepanjang 6 meter lebar 4 meter hingga putus.
Perusakan jembatan ini diketahui saat rombongan Danrem 181/PVT masuk ke pertigaan Susumuk masuk arah Aifat dengan melewati Kampung Sory, Kampung Fatemanaa, Kampung Saba, Kampung Tasimara, Kampung Fankahrio, Minggu 5 September 2021.
Sebanyak 44 personel Pasukan Raider 762 dan pasukan Brimob yang mengawal rombongan Danrem 181/PVT, Asintel Kodam XVIII/Kasuari, Kasi Intel Korem 181/PVT, Kapolres Sorsel, Dandim, Ketua DPRD menuju Pos Kampung Kamat Distrik Aifat Timur segera bergerak cepat memeriksa jembatan yang rusak.
Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, memang ada laporan warga yang mengungsi karena takut diancam oleh KNPB. "Warga ada yang melapor ke Pos Gabungan TNI-Polri dan bahkan ada yang langsung mengungsi ke rumah keluarganya di Sorong. Mereka tak berani kembali ke kampung karena alasan keamanan karena diancam oleh KNPB," kata Letnan Kolonel Arm Hendra Pesireron kepada SINDOnews, Rabu (8/9/2021).
Karenanya, kata Kapendam XVIII/Kasuari, Pasukan gabungan TNI/Polri terus melakukan patroli dan membentuk pos-pos gabungan keamanan di wilayah tersebut.
"Saat ini situasi Maybrat sudah kondusif dengan ditempatkannya pos gabungan TNI-Polri. Kita telah mengantongi nama-nama pelaku penyerangan terhadap rombongan Danrem," kata Kapendam XVIII/Kasuari.
Kapendam mengimbau kepada warga masyarakat Aifat raya untuk segera kembali ke rumahnya masing-masing. "Pasukan gabungan TNI-Polri menjamin keamanan warga kampung," tandasnya.
Sebelumnya KNPB merusak jembatan sebelum menembaki rombongan Danrem 181/PVT Brigjen TNI Indra Heri di Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat, Papua Barat. KKB kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggergaji jembatan kayu sepanjang 6 meter lebar 4 meter hingga putus.
Perusakan jembatan ini diketahui saat rombongan Danrem 181/PVT masuk ke pertigaan Susumuk masuk arah Aifat dengan melewati Kampung Sory, Kampung Fatemanaa, Kampung Saba, Kampung Tasimara, Kampung Fankahrio, Minggu 5 September 2021.
Sebanyak 44 personel Pasukan Raider 762 dan pasukan Brimob yang mengawal rombongan Danrem 181/PVT, Asintel Kodam XVIII/Kasuari, Kasi Intel Korem 181/PVT, Kapolres Sorsel, Dandim, Ketua DPRD menuju Pos Kampung Kamat Distrik Aifat Timur segera bergerak cepat memeriksa jembatan yang rusak.
(sms)