Jebakan Tikus di Gresik Kembali ‘Memakan’ Korban
loading...
A
A
A
GRESIK - Peringatan bagi para petani di Gresik agar hati-hati memasang jabakan tikus di lahamnnya. Satu lagi korban seorang petani tewas tersengat jebakan tikus.
Petani itu Muksan, Desa Kambingan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur. Dia meninggal ketika sedang mengontrol sawahnya sendiri di desa setempat.
Ketika itu Jumat (29/5/2020) sekitar pukul 19.15 WIB. Pria 53 tahun itu ditemukan tergeletak di sawah dengan bekas sengatan listrik di bagian kakinya.
Informasi yang dihimpun, korban ke sawah ditemani M Bisri (50), tetangganya sendiri. Mereka datang ke sawah untuk mengontrol tamanan. Tidak lama kemudian korban meminta kepada Bisri untuk kembali pulang.
Ketika dalam perjalanan pulang Bisri mendengar suara jeritan. Dia memutuskan untuk kembali ke lokasi sebelumnya. Ternyata dirinya melihat Muksan sudah terjatuh ke tanah tidak sadarkan diri.
"Saksi langsung mematikan sumber listrik dan menolong korban," kata Kapolsek Cerme AKP Moh Nur Amin, Sabtu (30/5/2020).
Meski sudah berhasil ditolong, namun korban sudah tidak bernyawa. Dia meninggal. Jantungnya tidak berdetak. Saksi langsung menghubungi pihak keluarga untuk mengevakuasi ke rumah duka. "Atas kejadian ini keluarga korban pasrah," imbuh mantan Kapolsek Kedamean tersebut.
Nur Amin menyebutkan, pihak keluarga tidak berkenan korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) untuk dilakukan visum. Disertai dengan surat pernyataan tidak menuntut siapapun dalam kejadian ini.
"Mereka musibah ini sudah takdir. Jenazah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat," pungkasnya
Petani itu Muksan, Desa Kambingan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur. Dia meninggal ketika sedang mengontrol sawahnya sendiri di desa setempat.
Ketika itu Jumat (29/5/2020) sekitar pukul 19.15 WIB. Pria 53 tahun itu ditemukan tergeletak di sawah dengan bekas sengatan listrik di bagian kakinya.
Informasi yang dihimpun, korban ke sawah ditemani M Bisri (50), tetangganya sendiri. Mereka datang ke sawah untuk mengontrol tamanan. Tidak lama kemudian korban meminta kepada Bisri untuk kembali pulang.
Ketika dalam perjalanan pulang Bisri mendengar suara jeritan. Dia memutuskan untuk kembali ke lokasi sebelumnya. Ternyata dirinya melihat Muksan sudah terjatuh ke tanah tidak sadarkan diri.
"Saksi langsung mematikan sumber listrik dan menolong korban," kata Kapolsek Cerme AKP Moh Nur Amin, Sabtu (30/5/2020).
Meski sudah berhasil ditolong, namun korban sudah tidak bernyawa. Dia meninggal. Jantungnya tidak berdetak. Saksi langsung menghubungi pihak keluarga untuk mengevakuasi ke rumah duka. "Atas kejadian ini keluarga korban pasrah," imbuh mantan Kapolsek Kedamean tersebut.
Nur Amin menyebutkan, pihak keluarga tidak berkenan korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) untuk dilakukan visum. Disertai dengan surat pernyataan tidak menuntut siapapun dalam kejadian ini.
"Mereka musibah ini sudah takdir. Jenazah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat," pungkasnya
(msd)