Jabar Sukses Suntik Vaksin Setengah Juta Lebih Warga dalam Sehari
loading...
A
A
A
"Adapun sasaran terendah adalah Kota Banjar karena warganya yang harus divaksin hanya 271.000 (orang)," sebut Dedi.
Pemetaan daerah sasaran vaksin yang dilakukan pihaknya akan sangat berdampak terhadap perencanaan kebutuhan vaksin. Sehingga, nantinya akan diperoleh kesamaan target dan perencanaan vaksin yang dibutuhkan.
"Jadi gini, ada kesamaan target, yaitu berapa sih yang harus divaksin per kecamatan misalnya. Kedua, ada kesamaan perencanaan vaksin yang dibutuhkan, kita sudah mapping per kabupaten," jelasnya.
Tidak hanya itu, tambah Dedi, lewat pemetaan tersebut, pihaknya pun nantinya dapat mengevaluasi kabupaten/kota di Jabar yang dinilai lamban dalam percepatan vaksinasi.
"Kita akan mengevaluasi kalau ada kabupaten kota yang lambat dalam percepatan vaksin ini, kita punya hak untuk mengalihkan (vaksin) ke daerah yang cepat," tegasnya.Baca: Disambar KA Gajayana di Kediri, Sopir dan Isuzu Elf Terlempar ke Sawah.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, capaian vaksinasi yang telah berhasil menembus 500.000 dosis per hari menandakan bahwa sistem vaksinasi di Jabar sudah sangat siap. Selain itu, sudah tidak lagi ada alasan Jabar tidak siap memvaksin 500.000 warganya dalam satu hari.
"Capaian 500.000 dosis per hari ini menandakan sistem di Jabar sudah sangat siap lahir batin, tidak ada lagi alasan bahwa kita tidak mampu," tegas Kang Emil.
Meski begitu, tambah Kang Emil, kesiapan Jabar tersebut tak akan berarti manakala pasokan vaksin dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan hasil perhitungan vaksin yang dibutuhkan, yakni 15 juta dosis per bulan. Baca Juga: Bandung Kejar Target Vaksinasi 1,9 Juta, Sasar Pelajar, Lansia, dan Disabilitas.
"Kuncinya hanya satu, mohon doanya, Jabar butuh vaksin 15 juta dosis per bulan agar Desember bisa selesai karena sistem di Jabar sudah didesain untuk di atas 500.000 dosis per hari," kata Kang Emil.
Pemetaan daerah sasaran vaksin yang dilakukan pihaknya akan sangat berdampak terhadap perencanaan kebutuhan vaksin. Sehingga, nantinya akan diperoleh kesamaan target dan perencanaan vaksin yang dibutuhkan.
"Jadi gini, ada kesamaan target, yaitu berapa sih yang harus divaksin per kecamatan misalnya. Kedua, ada kesamaan perencanaan vaksin yang dibutuhkan, kita sudah mapping per kabupaten," jelasnya.
Tidak hanya itu, tambah Dedi, lewat pemetaan tersebut, pihaknya pun nantinya dapat mengevaluasi kabupaten/kota di Jabar yang dinilai lamban dalam percepatan vaksinasi.
"Kita akan mengevaluasi kalau ada kabupaten kota yang lambat dalam percepatan vaksin ini, kita punya hak untuk mengalihkan (vaksin) ke daerah yang cepat," tegasnya.Baca: Disambar KA Gajayana di Kediri, Sopir dan Isuzu Elf Terlempar ke Sawah.
Sebelumnya, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, capaian vaksinasi yang telah berhasil menembus 500.000 dosis per hari menandakan bahwa sistem vaksinasi di Jabar sudah sangat siap. Selain itu, sudah tidak lagi ada alasan Jabar tidak siap memvaksin 500.000 warganya dalam satu hari.
"Capaian 500.000 dosis per hari ini menandakan sistem di Jabar sudah sangat siap lahir batin, tidak ada lagi alasan bahwa kita tidak mampu," tegas Kang Emil.
Meski begitu, tambah Kang Emil, kesiapan Jabar tersebut tak akan berarti manakala pasokan vaksin dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan hasil perhitungan vaksin yang dibutuhkan, yakni 15 juta dosis per bulan. Baca Juga: Bandung Kejar Target Vaksinasi 1,9 Juta, Sasar Pelajar, Lansia, dan Disabilitas.
"Kuncinya hanya satu, mohon doanya, Jabar butuh vaksin 15 juta dosis per bulan agar Desember bisa selesai karena sistem di Jabar sudah didesain untuk di atas 500.000 dosis per hari," kata Kang Emil.
(nag)