Maksimalkan Penanganan Covid-19, Bupati Pangandaran Membeli Generator Oksigen
loading...
A
A
A
PANGANDARAN - Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata menginstruksikan RSUD Pandega dan Dinas Kesehatan membeli generator oksigen medis liquid. Instruksi tersebut dikatakan Jeje sebagai salah satu upaya agar tidak terjadi kekosongan oksigen di RSUD Pandega Pangandaran dan Puskesmas.
Pada kondisi normal kebutuhan oksigen medis liquid di RSUD Pandega Pangandaran mencapai 30 ton setiap bulan. Pangandaran pernah mengalami tidak punya oksigen medis liquid dan kesulitan mendapat pasokan. "Ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 kebutuhan oksigen medis meningkat beberapa kali," kata Jeje.
Masih menurutnya, harga oksigen medis liquid waktu terjadi kelangkaan naik harganya, sehingga anggaran yang dibutuhkan untuk pembelian oksigen medis membengkak. Secara perhitungan, anggaran belanja dan membeli alat generator oksigen medis liquid lebih efisien membeli alat.
"Harga pembelian alat generator oksigen liquid Rp5,4 miliar dan itu bisa untuk memproduksi oksigen medis liquid dalam waktu lama," ujarnya.
Kedepan kata Jeje, di Kabupaten Pangandaran tidak ada lagi cerita RSUD Pandega dan Puskesmas sulit mendapat oksigen medis liquid. Kebutuhan oksigen medis liquid dalam menangani kasus Covid-19 menjadi kebutuhan yang prioriitas.
Jeje berpendapat, daripada membeli oksigen medis liquid lebih tepat membeli alat generator oksigen medis liquid karena akan menghemat anggaran dan bisa produksi.
"Kasus kematian pasien Covid-19 di Pangandaran pernah tinggi, setelah kami evaluasi hal itu disebabkan dari kelangkaan oksigen sehingga pasien tidak tertolong," katanya. CM
Pada kondisi normal kebutuhan oksigen medis liquid di RSUD Pandega Pangandaran mencapai 30 ton setiap bulan. Pangandaran pernah mengalami tidak punya oksigen medis liquid dan kesulitan mendapat pasokan. "Ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 kebutuhan oksigen medis meningkat beberapa kali," kata Jeje.
Masih menurutnya, harga oksigen medis liquid waktu terjadi kelangkaan naik harganya, sehingga anggaran yang dibutuhkan untuk pembelian oksigen medis membengkak. Secara perhitungan, anggaran belanja dan membeli alat generator oksigen medis liquid lebih efisien membeli alat.
"Harga pembelian alat generator oksigen liquid Rp5,4 miliar dan itu bisa untuk memproduksi oksigen medis liquid dalam waktu lama," ujarnya.
Kedepan kata Jeje, di Kabupaten Pangandaran tidak ada lagi cerita RSUD Pandega dan Puskesmas sulit mendapat oksigen medis liquid. Kebutuhan oksigen medis liquid dalam menangani kasus Covid-19 menjadi kebutuhan yang prioriitas.
Jeje berpendapat, daripada membeli oksigen medis liquid lebih tepat membeli alat generator oksigen medis liquid karena akan menghemat anggaran dan bisa produksi.
"Kasus kematian pasien Covid-19 di Pangandaran pernah tinggi, setelah kami evaluasi hal itu disebabkan dari kelangkaan oksigen sehingga pasien tidak tertolong," katanya. CM
(srf)