Di Hadapan 2.300 Peserta Rakornas Daring, Rektor Unej Paparkan Inovasi Penanganan Stunting
loading...
A
A
A
“Warga Desa Peradong diajari bagaimana membuat makanan sehat dan MP-ASI bagi ibu-ibu dalam kegiatan Mabar, Masak Bareng. Ada program Ayah Hebat bagi pasangan subur, pembuatan midline atau alat ukur tinggi badan hingga karnaval sehat. Kesemuanya mendukung program Pemkab Bangka Barat yang menargetkan pada tahun 2022 nanti angka prevalensi stunting menjadi 8,75 persen saja,” imbuhnya.
Di akhir paparannya, Iwan menegaskan kembali komitmen Unej mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan stunting, termasuk di kala pandemi Covid-19 masih mendera Indonesia.
Di antaranya dengan terus menggelar program KKN tematik yang di kala pandemi COVID-19 beralih menjadi KKN Back to Village. Dimana mahasiswa tetap melaksanakan KKN namun di daerah asalnya sendiri-sendiri dengan berbagai tema yang kontekstual dengan daerahnya.
“Di sisi lain dosen kami juga telah membentuk Kelompok Riset yang fokus pada permasalahan-permasalahan terkait penanganan stunting dan pencapaian SDGs dari berbagai disiplin ilmu,” tutur Iwan Taruna.
Dalam sesi diskusi, Noni Kaban dari LSM Rikolto menanyakan bagaimana menjamin keberlangsungan program yang sudah dimulai oleh mahasiswa di kegiatan KKN tematik? Menurut Rektor Universitas Jember, jawabannya adalah dengan kolaborasi seperti yang dikonsepkan melalui pentahelix.
“Program KKN hanya dilaksanakan selama 45 hari, oleh karena itu perlu kolaborasi atau kemitraan dengan pemerintah daerah, dunia bisnis, komunitas seperti LSM, dan media massa agar program yang sudah dibangun terus berlanjut. Sebagai contoh kami menjalin hubungan dengan desa melalui program desa binaan yang tersebar di daerah Tapal Kuda, sehingga mereka dapat terus terhubung dengan Universitas Jember,” jawab Iwan.
Diketahui, pada sesi Inovasi Kegiatan Kemitraan Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting, selain menampilkan pemateri Rektor Universitas Jember dan perwakilan Pemkab Bangka Barat, tampil GM Corporate Communication PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.,
Stefanus Indrayana mewakili dunia usaha dan Country Director Nutrition International, Sri Kusyuniati yang mewakili kalangan LSM. Tercatat ada 2.300 peserta yang mengikuti Rakornas Percepatan Penurunan Stunting yang digelar selama dua hari secara daring.
Lihat Juga: Gelar Pelatihan Jurnalistik di Tegalboto Memanggil 3, Alumni Gaungkan Pembukaan Prodi Komunikasi di Unej
Di akhir paparannya, Iwan menegaskan kembali komitmen Unej mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan stunting, termasuk di kala pandemi Covid-19 masih mendera Indonesia.
Di antaranya dengan terus menggelar program KKN tematik yang di kala pandemi COVID-19 beralih menjadi KKN Back to Village. Dimana mahasiswa tetap melaksanakan KKN namun di daerah asalnya sendiri-sendiri dengan berbagai tema yang kontekstual dengan daerahnya.
“Di sisi lain dosen kami juga telah membentuk Kelompok Riset yang fokus pada permasalahan-permasalahan terkait penanganan stunting dan pencapaian SDGs dari berbagai disiplin ilmu,” tutur Iwan Taruna.
Dalam sesi diskusi, Noni Kaban dari LSM Rikolto menanyakan bagaimana menjamin keberlangsungan program yang sudah dimulai oleh mahasiswa di kegiatan KKN tematik? Menurut Rektor Universitas Jember, jawabannya adalah dengan kolaborasi seperti yang dikonsepkan melalui pentahelix.
“Program KKN hanya dilaksanakan selama 45 hari, oleh karena itu perlu kolaborasi atau kemitraan dengan pemerintah daerah, dunia bisnis, komunitas seperti LSM, dan media massa agar program yang sudah dibangun terus berlanjut. Sebagai contoh kami menjalin hubungan dengan desa melalui program desa binaan yang tersebar di daerah Tapal Kuda, sehingga mereka dapat terus terhubung dengan Universitas Jember,” jawab Iwan.
Diketahui, pada sesi Inovasi Kegiatan Kemitraan Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting, selain menampilkan pemateri Rektor Universitas Jember dan perwakilan Pemkab Bangka Barat, tampil GM Corporate Communication PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.,
Stefanus Indrayana mewakili dunia usaha dan Country Director Nutrition International, Sri Kusyuniati yang mewakili kalangan LSM. Tercatat ada 2.300 peserta yang mengikuti Rakornas Percepatan Penurunan Stunting yang digelar selama dua hari secara daring.
Lihat Juga: Gelar Pelatihan Jurnalistik di Tegalboto Memanggil 3, Alumni Gaungkan Pembukaan Prodi Komunikasi di Unej
(msd)