Tegalboto Memanggil 3, UNEJ Dukung Fortifikasi Pangan untuk Tingkatkan Gizi Masyarakat
loading...
A
A
A
JEMBER - Universitas Jember (UNEJ) mendukung inovasi ketahanan pangan dan gizi melalui Tegalboto Memanggil 3 yang mengusung tema “Inovasi Teknologi Beras Fortifikasi untuk Ketahanan Pangan dan Gizi Menuju Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan ini diadakan di Gedung Auditorium Universitas Jember dan melibatkan seminar serta workshop tentang fortifikasi pangan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mendukung upaya nasional dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
j
Rektor Universitas Jember, Dr Ir Iwan Taruna, MEng IPM dalam sambutannya menyatakan, tema yang diangkat dalam acara ini sangat relevan dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
“Mengingat bangsa kita ini sangat luar biasa dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, inovasi seperti fortifikasi beras menjadi langkah penting. Hal ini bertujuan untuk mencegah stunting dan mengurangi angka kejadian stunting di Indonesia, sebagai bagian dari upaya kita untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Iwan Taruna.
Rektor juga menambahkan, ketahanan pangan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat adalah pilar utama yang harus terus diperkuat untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Bangsa kita dalam menjalankan visi besar ini sangat bergantung pada inovasi teknologi, termasuk fortifikasi pangan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas gizi masyarakat. Oleh karena itu, inovasi seperti ini harus terus didukung dan dikembangkan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Kegiatan ini diadakan di Gedung Auditorium Universitas Jember dan melibatkan seminar serta workshop tentang fortifikasi pangan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mendukung upaya nasional dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga
Rektor Universitas Jember, Dr Ir Iwan Taruna, MEng IPM dalam sambutannya menyatakan, tema yang diangkat dalam acara ini sangat relevan dengan kondisi dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
“Mengingat bangsa kita ini sangat luar biasa dalam upaya menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, inovasi seperti fortifikasi beras menjadi langkah penting. Hal ini bertujuan untuk mencegah stunting dan mengurangi angka kejadian stunting di Indonesia, sebagai bagian dari upaya kita untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” kata Iwan Taruna.
Rektor juga menambahkan, ketahanan pangan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat adalah pilar utama yang harus terus diperkuat untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
“Bangsa kita dalam menjalankan visi besar ini sangat bergantung pada inovasi teknologi, termasuk fortifikasi pangan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas gizi masyarakat. Oleh karena itu, inovasi seperti ini harus terus didukung dan dikembangkan secara berkelanjutan,” ujarnya.