Di Hadapan 2.300 Peserta Rakornas Daring, Rektor Unej Paparkan Inovasi Penanganan Stunting
loading...
A
A
A
JEMBER - Universitas Jember (Unej) menjadi perwakilan dunia perguruan tinggi Indonesia untuk memaparkan inovasi dalam percepatan penanganan stunting (anak kerdil) dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting.
Rakornas itu sendiri digelar dua hari secara daring (23-24/8/2021). Sebanyak 2.300 peserta hadir secara daring dalam rakornas ini.
Rakornas yang digelar Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Wakil Presiden RI ini, Rektor Unej Iwan Taruna menjelaskan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, termasuk tema penanganan stunting yang telah dilakukan mahasiswa.
baca juga: Masuk PPKM Level 3, 19 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Bisa Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Tampil di hari kedua Iwan Taruna menjelaskan program KKN tematik dengan tema besar Unej Membangun Desa yang telah dimulai semenjak tahun 2018. Diantara berbagai tema yang digelar, penanganan stunting menjadi salah satu tema yang digarap oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bersama mahasiswa.
“Berangkat dari data waktu itu dimana angka prevalensi stunting di Jember dan kota-kota sekitarnya masih cukup tinggi, bahkan angkanya melebihi angka prevalensi stunting di Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu kami lantas menggelar KKN tematik penanganan stunting di 30 desa di tiga kabupaten, yakni Bondowoso, Situbondo dan Probolinggo,” jelas Iwan Taruna, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: ISNU Dukung Percepatan Vaksinasi Menuju Herd Immunity di Jatim
KKN tematik penanganan stunting ternyata menarik perhatian Pemkab Bangka Barat, hingga kemudian pada 2019 bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unej menggelar KKN tematik penanganan stunting di Desa Peradong, Kecamatan Simpang Teritip yang kala itu memiliki angka prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Bangka Barat.
“Alhamdulillah, adanya KKN tematik penanganan stunting di Desa Peradong membantu percepatan penanganan stunting di Bangka Barat. Sebab apa yang diinisiasi oleh mahasiswa kemudian direplikasi di desa lain,” ujar Kepala Bappeda Bangka Barat, Effendi, yang turut memberikan testimoni.
Effendi lantas menyebutkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember saat menggelar KKN tematik penanganan stunting.
Rakornas itu sendiri digelar dua hari secara daring (23-24/8/2021). Sebanyak 2.300 peserta hadir secara daring dalam rakornas ini.
Rakornas yang digelar Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Wakil Presiden RI ini, Rektor Unej Iwan Taruna menjelaskan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, termasuk tema penanganan stunting yang telah dilakukan mahasiswa.
baca juga: Masuk PPKM Level 3, 19 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Bisa Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Tampil di hari kedua Iwan Taruna menjelaskan program KKN tematik dengan tema besar Unej Membangun Desa yang telah dimulai semenjak tahun 2018. Diantara berbagai tema yang digelar, penanganan stunting menjadi salah satu tema yang digarap oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat bersama mahasiswa.
“Berangkat dari data waktu itu dimana angka prevalensi stunting di Jember dan kota-kota sekitarnya masih cukup tinggi, bahkan angkanya melebihi angka prevalensi stunting di Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu kami lantas menggelar KKN tematik penanganan stunting di 30 desa di tiga kabupaten, yakni Bondowoso, Situbondo dan Probolinggo,” jelas Iwan Taruna, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: ISNU Dukung Percepatan Vaksinasi Menuju Herd Immunity di Jatim
KKN tematik penanganan stunting ternyata menarik perhatian Pemkab Bangka Barat, hingga kemudian pada 2019 bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unej menggelar KKN tematik penanganan stunting di Desa Peradong, Kecamatan Simpang Teritip yang kala itu memiliki angka prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Bangka Barat.
“Alhamdulillah, adanya KKN tematik penanganan stunting di Desa Peradong membantu percepatan penanganan stunting di Bangka Barat. Sebab apa yang diinisiasi oleh mahasiswa kemudian direplikasi di desa lain,” ujar Kepala Bappeda Bangka Barat, Effendi, yang turut memberikan testimoni.
Effendi lantas menyebutkan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember saat menggelar KKN tematik penanganan stunting.